Nagasari : Kue Tradisional Warisan Leluhur yang Tetap Eksis di Tengah Modernisasi Kuliner

Senin 05-05-2025,09:38 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Tepung beras sebagai bahan dasar utama memberikan tekstur lembut, sedangkan santan kelapa menghadirkan rasa gurih yang khas.

BACA JUGA:Ayam Cincane, Kuliner Khas Samarinda yang Kian Mendunia

BACA JUGA:Mengenal Kuliner Tilutuan : Perpaduan Rasa yang Menggoda dari Sulawesi Utara

Isian pisang – biasanya pisang kepok atau pisang raja – menjadi sumber rasa manis alami, sekaligus m

Proses pembuatan nagasari masih dilakukan secara tradisional di banyak daerah.

Adonan tepung dicampur dengan santan dan sedikit garam, lalu dituangkan ke atas selembar daun pisang yang telah dipanaskan sebentar agar lentur.

Potongan pisang diletakkan di tengah, kemudian dibungkus dan dikukus hingga matang.

Proses ini menghasilkan kue dengan rasa khas dan aroma alami dari daun pisang yang tak bisa ditiru oleh kemasan modern.

Di era digital dan tren kuliner global saat ini, nagasari tetap bertahan sebagai pilihan camilan sehat dan terjangkau.

Banyak pelaku UMKM kuliner yang mempertahankan resep tradisional, namun juga tidak segan berinovasi.

Varian nagasari modern mulai bermunculan, seperti nagasari isi keju, cokelat, ubi ungu, hingga versi vegan tanpa santan.

Salah satu pelaku usaha kue tradisional, Rini Susanti (38), pemilik "Dapur Rasa Asli" di Yogyakarta, mengatakan bahwa permintaan nagasari justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

“Banyak anak muda sekarang mulai tertarik kembali ke kue-kue tradisional.

Mereka cari makanan yang lebih sehat, dan nagasari jadi pilihan karena tanpa pengawet dan pakai bahan alami,” ujar Rini.

Ia menambahkan bahwa kemasan yang menarik dan strategi pemasaran melalui media sosial menjadi kunci agar nagasari tetap relevan di tengah persaingan.

“Kami juga ikut bazar kuliner dan marketplace online, jadi bisa menjangkau konsumen yang lebih luas, termasuk dari luar Jawa,” tambahnya.

Kategori :