PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Menuju Kota Kadipaten yang Mandiri dan Maju.
Wacana pemekaran wilayah terus bergulir di berbagai daerah di Indonesia.
Di tengah derasnya arus tuntutan otonomi dan pelayanan publik yang lebih efektif, nama Kadipaten, sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka, kini mencuat sebagai calon Kota Administratif Mandiri.
Aspirasi ini bukan sekadar angan-angan, melainkan bagian dari dinamika pembangunan daerah yang terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya akses terhadap layanan pemerintahan yang efisien dan inklusif.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kabupaten Kertajati, Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Sekitar BIJB
Bersama tiga kecamatan lainnya — Kasokandel, Dawuan, dan Jatiwangi, Kadipaten dinilai memenuhi berbagai indikator utama yang memungkinkan pembentukan kota administratif, yang kelak diharapkan berkembang menjadi kota otonom penuh.
Dengan pesatnya perkembangan ekonomi, dukungan infrastruktur strategis, serta posisi geografis yang menguntungkan, wacana ini mendapat respons positif dari banyak pihak, baik dari unsur pemerintahan maupun masyarakat sipil.
Wacana pembentukan Kota Kadipaten sebagai daerah administratif mandiri berakar dari kebutuhan riil akan peningkatan layanan publik.
Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan kompleksitas aktivitas ekonomi di wilayah tersebut, masyarakat setempat mulai merasakan urgensi untuk memiliki sistem birokrasi yang lebih dekat, cepat, dan akuntabel.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kabupaten Majalengka Selatan sebagai Solusi Pembangunan Berkeadilan
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kabupaten Majalengka Menuju Empat Daerah Otonomi Baru
Kabupaten Majalengka yang luas dan memiliki belasan kecamatan, membuat sebagian wilayah — termasuk Kadipaten — merasa terlalu jauh secara administratif dari pusat pemerintahan kabupaten.
Apalagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kecamatan Kadipaten dan sekitarnya menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini ditunjang dengan keberadaan infrastruktur vital seperti akses langsung ke Tol Cipali, jalan provinsi yang strategis, serta kawasan industri baru yang tumbuh di wilayah Jatiwangi dan Dawuan.