MUARA ENIM,PALPOS.ID - Desa Dangku, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim memiliki daya tarik tersendiri, salah satunnya adalah Roti Maskot camilan tradisional.
Menurut Lisnawati, pengusaha Roti Maskot telah menjadi bagian dari warisan kuliner Muara Enim yang sering ditemukan di pasar-pasar tradisional.
"Bentuknya yang bulat kecil dan memiliki tekstur keras, Roti Maskot tergolong roti klasik dengan rasa tawar natural, tidak manis atau asin," ujar Lisnawati, Kamis 8 Mei 2025.
Cara membuat Roti Maskot sangat khas dengan memanggang adonan roti menggunakan tungku api khusus dibuat manual tradisi Desa Dangku.
BACA JUGA:Gelar Sidak, Masyarakat Diminta Waspada Produk Berbahaya
BACA JUGA:Diantik Sebagai Kamabicab, Bupati Siap Aktifkan Bumi Perkemahan Muara Enim
Uniknya, karena teksturnya yang keras, cara menyantap Roti Maskot ini biasanya direndam terlebih dahulu dalam minuman hangat seperti teh atau kuah santan dan gula merah.
Lisnawati menceritakan, Roti Maskot yang dibuat secara sederhana tidak menggunakan gula memiliki sejarah asal-usulnya. Gula menjadi komoditas yang langka dan mahal sehingga sulit didapatkan masyarakat Muara Enim pada saat itu.
Pada zaman dahulu, Roti Maskot merupakan hidangan bulan Ramadan untuk berbuka puasa. Tradisi ini masih menjadi budaya sampai saat ini.
Banyak diminati oleh kalangan orang tua, permintaan Roti Maskot biasanya meningkat selama bulan Ramadan untuk disajikan bersama kolang-kaling, kurma, cincau atau dawet.
BACA JUGA:PT Servo Lintas Raya Terus Berbenah: Akan Kurangi Volume Batubara di Intermediate Stockpile KM 36
BACA JUGA:Wagub Cik Ujang Kukuhkan Kepengurusan KONI Muara Enim Masa Bakti 2025-2029
Roti Maskot telah mendapat tempat di hati masyarakat Muara Enim bahkan permintaannya sudah sampai ke daerah lain. Roti Maskot juga terus diproduksi hingga kini di Desa Dangku dan menjadi salah satu sumber peningkatan ekonomi bagi masyarakat setempat.*