Ia juga menekankan bahwa pemekaran ini adalah bagian dari solusi jangka panjang bagi Provinsi Jawa Barat yang saat ini menghadapi tantangan besar berupa kepadatan penduduk, ketimpangan pembangunan antarwilayah, dan lambannya pelayanan birokrasi di wilayah pinggiran.
“Kami akan terus mendorong Pemkab Karawang, DPRD, dan semua elemen masyarakat untuk mengawal proses ini. Target kita, sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin berakhir, sudah ada titik terang terkait Kota Cikampek,” tegasnya.
Kekuatan Ekonomi: Kawasan Industri, Perdagangan, dan Transportasi
Letak geografis Cikampek sebagai simpul transportasi antara Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah menjadikan wilayah ini sangat strategis secara ekonomi.
Di sekitar wilayah ini, berdiri berbagai kawasan industri besar seperti:
Kawasan Industri Kujang Cikampek
Kawasan Industri Surya Cipta
Pusat logistik dan distribusi regional
Akses langsung ke Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok melalui tol
Dengan kondisi ini, Cikampek memiliki potensi fiskal yang cukup untuk menopang operasional pemerintahan baru.
Bahkan, dengan pemekaran yang tepat, wilayah ini bisa tumbuh sebagai pusat industri kota baru di Jawa Barat bagian timur.
Dukungan dari Kalangan Muda dan Komunitas Lokal
Kang Toleng juga menyatakan bahwa pihaknya telah menggandeng berbagai kalangan: tokoh pemuda, tokoh agama, organisasi perempuan, hingga pelaku UMKM dan aktivis sosial di wilayah tujuh kecamatan tersebut.
Konsolidasi ini bertujuan agar perjuangan pembentukan Kota Cikampek menjadi gerakan bersama, bukan eksklusif oleh segelintir elite politik.
“Makanya kita ajak semua unsur: tokoh masyarakat, agama, pemuda, perempuan, ayo kita kawal Kota Cikampek ini bersama-sama,” ujar Kang Toleng.
Moratorium Pemekaran Masih Jadi Hambatan