Aset Dana Pensiun Tembus Rp1.524 Triliun, OJK Soroti Pertumbuhan Peserta Capai 29,04 Juta Jiwa

Selasa 13-05-2025,16:42 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Selain itu, nilai iuran yang masuk ke dalam program pensiun sukarela juga terbilang signifikan, yaitu Rp8,78 triliun hingga Maret 2025. 

Ini menunjukkan bahwa kesadaran perusahaan dan pekerja terhadap pentingnya perencanaan pensiun jangka panjang mulai meningkat.

Program Pensiun Wajib

Berbeda dengan program sukarela, program pensiun wajib merupakan program yang diatur oleh negara dan diikuti oleh berbagai lapisan pekerja formal, baik dari sektor swasta maupun aparatur negara.

BACA JUGA:Laporan Penipuan Pinjaman Online Meningkat: OJK Catat 12.759 Pengaduan, Kerugian Capai Rp2,1 Triliun

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Apresiasi Langkah OJK Cetak 100 Ribu Sultan Muda Cerdas Finansial 

Program ini meliputi jaminan hari tua (JHT) dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun untuk ASN, TNI, dan Polri.

OJK melaporkan bahwa total aset pada program pensiun wajib mencapai Rp1.141,79 triliun, dengan pertumbuhan 7,46% YoY.

Lonjakan ini didukung oleh meningkatnya kesadaran kepesertaan di kalangan pekerja serta kontribusi aktif dari pemerintah dan instansi terkait dalam memperluas jangkauan jaminan sosial nasional.

Perusahaan Penjaminan Masih Tertekan

Berbeda dengan sektor dana pensiun yang mengalami pertumbuhan, perusahaan penjaminan justru mencatat kontraksi dalam hal nilai aset. 

BACA JUGA:Badan Supervisi OJK dan OJK Sumsel Dorong Penguatan Pembiayaan UMKM Melalui Forum Meaningful Participation di

BACA JUGA:Dukung Program 100.000 Pengusaha Muda Sumsel, OJK Siap Bentuk Sultan Muda Sumsel Center (SMSC)

Per Maret 2025, total aset perusahaan penjaminan mengalami penurunan sebesar 0,52% YoY, sehingga hanya mencapai Rp47,12 triliun.

Meskipun penurunan ini terbilang kecil secara persentase, tetap menjadi sinyal bahwa sektor penjaminan perlu mendapat perhatian lebih. 

Faktor-faktor seperti peningkatan risiko kredit di sektor UMKM, ketidakpastian ekonomi, serta tantangan implementasi teknologi digital turut mempengaruhi performa sektor ini.

Kategori :