Di NTT, pemerintah daerah bekerja sama dengan LSM lokal telah mengembangkan program pengolahan kelor menjadi tepung yang kemudian digunakan sebagai bahan tambahan makanan bayi dan balita.
BACA JUGA:Kepiting Soka : Keunikan dan Manfaatnya dalam Ekosistem Laut
BACA JUGA:Kuliner Khas Gorontalo : Binte Biluhuta, Sajian Lezat yang Menggugah Selera
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT, angka stunting di beberapa wilayah yang mengintegrasikan kelor dalam program makanan tambahan anak mengalami penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir.
“Anak-anak yang mengonsumsi makanan berbasis kelor menunjukkan peningkatan berat badan dan tinggi badan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak,” ungkap Yosefina Nahak, koordinator program gizi di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat kelor, produk-produk olahannya pun semakin beragam.
Di pasaran kini tersedia teh kelor, kapsul ekstrak kelor, serbuk kelor, hingga biskuit kelor.
Bahkan, beberapa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah mulai mengekspor produk-produk tersebut ke mancanegara.
Salah satunya adalah Rini Puspitasari, pelaku UMKM asal Sleman, Yogyakarta, yang memproduksi teh dan bubuk kelor organik. Produknya kini telah menembus pasar Eropa dan Amerika Serikat.
“Awalnya kami hanya produksi kecil-kecilan untuk pasar lokal.
Tapi setelah ikut pameran dan pelatihan ekspor, permintaan dari luar negeri terus berdatangan.
Banyak konsumen luar yang mencari produk kelor karena mereka tahu manfaatnya sangat besar,” kata Rini.
Meski potensinya sangat besar, pemanfaatan kelor masih menghadapi beberapa tantangan.
Salah satunya adalah kurangnya edukasi masyarakat mengenai cara pengolahan kelor yang tepat agar kandungan gizinya tidak hilang.
Selain itu, masih dibutuhkan dukungan regulasi yang mendukung pengembangan industri kelor, termasuk dari sisi sertifikasi, standar produk, dan bantuan pembiayaan.
Pakar pertanian dari IPB, Prof. Budi Santosa, menyarankan agar pemerintah mulai memasukkan kelor sebagai komoditas strategis nasional.