Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Kabupaten Lahat Menuju Ibukota Provinsi Palapa Selatan

Kamis 12-06-2025,20:02 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Korban-korban tersebut banyak yang tidak sempat dimakamkan secara individual. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Musi Banyuasin: Aspirasi 3 Kabupaten Baru Wujudkan Pemerataan di Sumatera Selatan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Calon Kabupaten Kikim Area dan Kabupaten Besemah Siap Mandiri

Mereka dikubur dalam liang besar—kuburan massal yang kemudian memberi julukan “Lahat” (dalam Bahasa Melayu kuno berarti ‘gali’, ‘kubur massal’). 

Cerita ini menjadi legenda lokal yang diwariskan turun-temurun.

Dimensi Budaya dan Identitas

Kisah ini memberi nilai simbolik dan historis yang kuat bagi masyarakat Lahat. 

Memori kolektif atas penderitaan dan keberanian, diolah menjadi identitas—menjadikan Lahat bukan hanya nama, tetapi juga penanda sejarah yang sarat makna.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan Berhasil Bentuk 3 Provinsi, 3 Kota, dan 7 Kabupaten Baru

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu: Empat Kabupaten Usulkan Bergabung dengan Dua Provinsi Baru

Kabupaten Lahat: Antara Realitas dan Harapan

Demografi dan Wilayah Administratif

Kabupaten Lahat membentang luas di bagian selatan Provinsi Sumatera Selatan, terdiri dari:

24 kecamatan
17 kelurahan
360 desa

Dengan populasi yang signifikan, Lahat menyajikan demografis cukup beragam, termasuk etnis Melayu, Jawa, dan Komposit Dayak–Melayu — sebuah gambaran heterogen yang merepresentasikan masyarakat rumpun Selatan Nusantara.

BACA JUGA:Provinsi Palapa Selatan: Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu dan Sumatera Selatan yang Menjanjikan

BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu: Aksi Nyata Pemerintah Daerah Dorong Pembentukan Bumi Pekal

Potensi Ekonomi: Pertanian & Pertambangan

Lahat memiliki potensi ekonomi pada dua sektor utama:

Pertanian: Produksi padi dan palawija mendominasi, didukung oleh sistem irigasi yang baik.

Pertambangan: Cukup menonjol lewat batubara dan bauksit—meski kontroversi lingkungan dan sosial juga kerap muncul seiring eratnya industrialisasi.

Kategori :