Potensi ini bisa menjadi modal awal pengembangan provinsi baru—dengan syarat pengelolaan berkelanjutan.
Infrastruktur: Pondasi Menuju Ibukota
Infrastruktur Lahat tampak relatif siap menjadi pusat administratif provinsi baru:
Transportasi darat: Dilengkapi jalan nasional dan akses jalan ke kota-kota seperti Palembang, Bengkulu, dan Muara Enim.
Transportasi udara: Bandara kecil/rural—perlu dikembangkan untuk penerbangan domestik.
Transportasi sungai dan potensi laut: Meskipun tidak bersinggungan langsung dengan laut, jaringan sungai bisa dioptimalkan sebagai pelabuhan air tawar.
Konektivitas digital: Jaringan telekomunikasi LTE/5G di beberapa titik; penting ditingkatkan untuk menyokong aktivitas pemerintahan dan bisnis.
Usulan Pembentukan Provinsi Palapa Selatan
Basis Wilayah
Provinsi Palapa Selatan diusulkan mencakup:
Dari Sumatera Selatan: Kabupaten Lahat, Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.
Dari Bengkulu: Kabupaten Bengkulu Selatan, Kaur, dan Seluma.
Keterkaitan sejarah dan etnis antara kedua wilayah, serta faktor budaya dan geografis, menjadi fondasi utama usulan penggabungan ini.
Dampak Positif yang Diantisipasi
Pemerataan pembangunan: Daerah pinggiran bisa mendapat fokus pengembangan fasilitas publik dan investasi.
Identitas lokal: Terbangunnya provinsi dengan basis budaya Selatan memelihara warisan sejarah dan peran lokalitas.
Pertumbuhan ekonomi regional: Potensi agraris, pertambangan, serta layanan pemerintahan berorientasi lokal bisa berkembang seiring peningkatan anggaran dan regulasi provinsi baru.
Tantangan Politik dan Birokrasi
Moratorium DOB: Saat ini pemerintah pusat belum merestui pemekaran DOB—menghadirkan tantangan regulasi hukum dan anggaran.
Kesiapan birokrasi: Mesti ada penataan kelembagaan baru, rekrutmen ASN, serta fasilitas pemerintahan tingkat provinsi.
Sinkronisasi antar daerah: Kolaborasi Sumsel dan Bengkulu diperlukan—dalam aspek politik, ekonomi, sosial, serta visi pembangunan bersama.