Tak heran jika nasi kandar kerap diangkat dalam festival makanan dan promosi pariwisata sebagai ikon kuliner nasional.
Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia bahkan tengah mempertimbangkan untuk mengajukan nasi kandar sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO.
Jika disetujui, ini akan menambah deretan makanan lokal yang mendapat pengakuan dunia, setelah teh tarik dan rendang.
Nasi kandar bukan hanya sebuah sajian makanan – ia adalah cermin sejarah, warisan, dan kecintaan terhadap kuliner yang terus berkembang seiring zaman.
Di tengah dunia yang terus berubah, kehadiran sepiring nasi kandar tetap menjadi penghubung antara masa lalu, kini, dan masa depan rakyat Malaysia.*