Dengan menjadi kabupaten mandiri, Gunung Masurai diharapkan mampu meningkatkan promosi pariwisata, membangun akses transportasi yang lebih baik, dan menarik investasi untuk pengembangan destinasi wisata unggulan.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jambi: Wacana Pembentukan 6 Kabupaten dan Kota Baru untuk Mengurangi Ketimpangan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Utara: Wacana Pembentukan 4 Kabupaten dan Kota Menjadi Tantangan Besar
Selain pariwisata, perkebunan merupakan sektor ekonomi utama di wilayah ini.
Kebun kopi, karet, dan kayu manis menjadi andalan masyarakat setempat.
Wilayah Gunung Masurai memiliki tanah yang subur, cocok untuk pengembangan komoditas perkebunan.
Sayangnya, potensi ini juga belum tergarap maksimal karena kurangnya perhatian khusus dari pemerintah kabupaten induk.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Tengah: Wacana Pembentukan 4 Provinsi Baru Penghasil Tambang Batu bara
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan Kabupaten Selaut Besar Kaya Budaya dan SDA
Dengan pemekaran, pemerintah daerah baru diharapkan dapat lebih fokus mengembangkan sektor perkebunan.
Hal ini mencakup penyediaan bibit unggul, pelatihan untuk petani, dan pembangunan infrastruktur penunjang seperti jalan menuju sentra-sentra produksi.
Optimalisasi sektor perkebunan ini diproyeksikan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menambah kontribusi ekonomi daerah.
Enam Kecamatan yang Diusulkan
Kabupaten Gunung Masurai direncanakan mencakup enam kecamatan, yaitu:
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan Kabupaten Singkil Raya Merupakan Kawasan Pesisir
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Wacana Pembentukan Kabupaten Aceh Selatan Jaya Kaya Potensi Sumber Daya Alam
Kecamatan Tiang Pumpung
Kecamatan Renah Pemberap
Kecamatan Lembah Masurai
Kecamatan Jangkat Timur
Kecamatan Jangkat
Kecamatan Muara Siau
Kecamatan Lembah Masurai diusulkan sebagai ibu kota kabupaten. Lokasinya yang strategis di kawasan pegunungan dinilai ideal sebagai pusat pemerintahan dan pengembangan wilayah baru.