Bakwan Udang : Jajanan Klasik yang Tetap Jadi Primadona di Tengah Gempuran Makanan Modern

Senin 25-08-2025,09:37 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Di atasnya, biasanya diletakkan satu ekor udang utuh berukuran kecil hingga sedang, sebelum digoreng hingga kuning keemasan.

BACA JUGA:Gado-Gado Padang, Hidangan Lebaran dengan Cita Rasa Unik

BACA JUGA:Katupek Gulai Cubadak, Hidangan Lebaran Wajib di Ranah Minang

Di rumah, banyak ibu rumah tangga yang menjadikan bakwan udang sebagai camilan favorit keluarga karena bahan-bahannya mudah ditemukan dan waktu memasaknya yang cepat.

Sementara itu, di restoran, bakwan udang bisa dimodifikasi menjadi lebih mewah dengan tambahan saus, udang besar, atau bahkan keju dan rempah internasional.

Walaupun dikenal sebagai makanan tradisional, bakwan udang juga mengalami banyak inovasi dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa pelaku industri kuliner mencoba memberikan sentuhan modern untuk menjangkau generasi muda yang memiliki selera global.

Misalnya, muncul varian bakwan udang crispy yang menggunakan teknik penggorengan ganda agar menghasilkan tekstur super renyah.

Ada juga yang menyajikan bakwan dalam bentuk mini bite-size sebagai menu finger food untuk acara-acara formal.

Di media sosial, resep-resep viral seperti bakwan udang saus mentai atau bakwan udang mozzarella juga kerap menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.

Menurut chef profesional Rendra Santoso, inovasi pada makanan tradisional adalah hal yang wajar dan bahkan perlu dilakukan.

"Selama tidak menghilangkan identitas utamanya, inovasi bisa menjadi cara untuk memperkenalkan bakwan udang kepada pasar yang lebih luas, termasuk konsumen internasional," ujarnya saat diwawancarai di acara festival kuliner Jakarta 2025.

Bakwan udang tidak hanya menggoda dari segi rasa, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar.

Banyak pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menggantungkan pendapatan dari penjualan gorengan, termasuk bakwan udang.

Modal yang relatif kecil, keuntungan yang cepat, serta permintaan pasar yang tinggi menjadi alasan utama bisnis ini tetap bertahan bahkan di masa sulit.

Salah satunya adalah Sri Wahyuni (42), pedagang gorengan asal Depok yang mengaku bisa menjual lebih dari 300 potong bakwan udang setiap hari.

Kategori :