Sup kambing sering kali disantap bersama teman atau keluarga, baik di warung tenda pinggir jalan maupun saat acara-acara khusus seperti Idul Adha.
Selain kelezatannya, sup kambing juga dipercaya memiliki manfaat kesehatan.
Dalam pengobatan tradisional, daging kambing sering digunakan untuk meningkatkan stamina, memperbaiki sirkulasi darah, dan mengatasi masuk angin.
Rempah-rempah seperti jahe dan kayu manis dalam sup kambing juga dikenal mampu menghangatkan tubuh dan memperkuat sistem imun.
Namun, konsumsi sup kambing juga menuai kontroversi, terutama terkait kesehatan jantung. Daging kambing dikenal memiliki kadar lemak jenuh yang cukup tinggi.
Jika dikonsumsi secara berlebihan, bisa meningkatkan risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Ahli gizi dari Universitas Indonesia, dr. Rani Maharani, mengingatkan agar masyarakat bijak dalam mengonsumsi sup kambing.
“Sup kambing aman dikonsumsi sesekali dalam jumlah sedang. Hindari konsumsi berlebihan, apalagi jika punya riwayat hipertensi atau kolesterol tinggi,” jelasnya.
Untuk menyiasatinya, beberapa penjual kini menawarkan versi yang lebih sehat.
Misalnya, menggunakan susu rendah lemak, memilih bagian daging tanpa lemak, atau menyajikan sup dengan tambahan sayuran seperti wortel dan seledri.