Lontong Kupang : Kuliner Khas Jawa Timur yang Menggugah Selera dan Sarat Tradisi

Minggu 21-09-2025,08:44 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

PALPOS.ID - Di antara hiruk-pikuk kota Surabaya dan kawasan pesisir Sidoarjo, terdapat sebuah hidangan khas yang tak hanya lezat di lidah, tetapi juga sarat akan nilai budaya dan tradisi.

Namanya adalah Lontong Kupang, kuliner unik berbahan dasar kerang kecil bernama kupang, yang selama puluhan tahun menjadi favorit masyarakat pesisir Jawa Timur.

Meski tampilannya sederhana, kelezatan Lontong Kupang tidak bisa dianggap remeh.

Campuran antara lontong yang empuk, kuah gurih dari rebusan kupang, serta bumbu petis khas Jawa Timur yang kuat, menjadikannya perpaduan rasa yang kompleks.

BACA JUGA:Serabi Solo : Kuliner Tradisional yang Memikat Selera dan Mengangkat Warisan Budaya

BACA JUGA:Nasi Tumpeng : Ikon Kuliner dan Budaya Indonesia yang Mendunia

Ditambah dengan kerupuk lentho atau lentho kacang tolo yang renyah, Lontong Kupang menjadi sajian yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga memuaskan lidah.

Kupang sendiri adalah sejenis kerang laut berukuran kecil, mirip remis, yang banyak ditemukan di perairan sekitar Jawa Timur, terutama di daerah Kenjeran, Surabaya, hingga pesisir Sidoarjo dan Pasuruan.

Masyarakat lokal sudah lama memanfaatkan hasil laut ini sebagai bahan makanan.

Konon, resep Lontong Kupang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan diwariskan secara turun-temurun oleh nelayan pesisir.

BACA JUGA:Nasi Uduk, Warisan Kuliner Betawi yang Tak Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Pindang Betawi, Hidangan Tradisional yang Kian Dilirik Penikmat Kuliner Nusantara

"Lontong Kupang ini sudah saya jual sejak tahun 1980-an. Dulu orang tua saya yang mulai duluan," ujar Bu Sulastri (62), seorang penjual Lontong Kupang legendaris di daerah Kenjeran, Surabaya.

"Dulu belum banyak yang suka, tapi sekarang banyak orang dari luar kota juga datang cari makanan ini."

Tradisi mengonsumsi Lontong Kupang erat kaitannya dengan budaya maritim masyarakat Jawa Timur. Kupang yang digunakan harus segar, karena jika sudah terlalu lama, rasanya bisa pahit atau amis.

Kategori :