Dengan status kota, pengelolaan fiskal dan program pembangunan ekonomi akan lebih terfokus dan efisien.
Salah satu aspek vital dalam pembangunan calon Kota Sumbawa adalah peningkatan konektivitas. Beberapa rencana besar yang sedang dan akan dilakukan meliputi:
Peningkatan Pelabuhan Laut Badas, agar mampu melayani kapal-kapal besar dan menjadi simpul logistik regional.
Pengembangan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin III, termasuk perluasan terminal dan peningkatan jumlah penerbangan.
Pembangunan dan perbaikan jalan penghubung antar kecamatan, yang akan mempermudah mobilitas orang dan barang.
Kawasan hijau dan ruang publik, untuk menciptakan kota yang ramah lingkungan dan layak huni.
Dengan infrastruktur yang memadai, pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat akan meningkat secara signifikan.
Meski memiliki potensi besar, pembentukan Kota Sumbawa juga menghadapi tantangan yang tidak ringan. Beberapa tantangan tersebut antara lain:
Moratorium DOB yang masih diberlakukan pemerintah pusat, meskipun sejumlah daerah telah mendapat pengecualian.
Kesiapan anggaran dan sumber daya manusia, yang harus dirancang secara matang agar pemerintahan baru bisa berjalan efektif.
Komitmen pemimpin daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, untuk mendukung penuh proses pemekaran.
Keterlibatan masyarakat, yang harus terus diperkuat agar mereka merasa memiliki dan ikut menjaga proses pembangunan kota baru ini.
Harapannya, dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Kota Sumbawa bisa menjadi kota yang mandiri, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.
Kota Sumbawa adalah Masa Depan NTB Bagian Barat
Wacana pemekaran wilayah dengan pembentukan Kota Sumbawa merupakan sebuah langkah strategis dalam pemerataan pembangunan di Provinsi NTB.
Tidak hanya sebagai solusi administratif, namun juga sebagai strategi untuk mendorong percepatan ekonomi, pelestarian budaya, dan promosi pariwisata.