Kisah Inspiratif Ibu Sutarmi: Petani Jamur Tiram Asal Musi Rawas Berhasil Ubah Limbah Jadi Ladang Cuan

Rabu 12-11-2025,20:00 WIB
Reporter : Yati
Editor : Dahlia

Bahkan, warga diajarkan mengolah sampah dapur menjadi pupuk organik, sebuah inovasi yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Pada tahun 2019, program ini berkembang ke bidang pengolahan tanaman herbal. Para anggota KWT dilatih memanfaatkan tanaman sekitar menjadi produk kesehatan seperti serbuk Japleng, kunyit asam, daun kelor, serta minyak VCO.

KWT Mekar Jaya juga mendapat bantuan sarana rumah produksi, mesin penggiling, blender, wastafel, hingga rumah maggot dan rumah pembibitan.

Tahun 2022, bantuan berlanjut dengan kolam terpal dan bibit ikan lele, yang dikembangkan menjadi usaha Abon Lele untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita stunting.

Di tahun 2024, Medco kembali hadir dengan bibit sayuran, waring, mesin giling ganyong, serta pengembangan demplot sayur di berbagai dusun.

Sementara pada tahun 2025 ini, dukungan diperkuat lewat pemberian mesin pemecah kedelai untuk Dasawisma Matahari (Dusun I Sukorejo), mesin spinner untuk Dasawisma Kenanga (Dusun IV Gunung Sari), dan mesin pemotong keripik untuk KWT Mekar Sari (Dusun II Sidomulyo).

Tak hanya itu, para anggota KWT juga mendapatkan pelatihan pembuatan desain kemasan produk makanan dan pemasaran online agar bisa bersaing di pasar modern.

Program berkelanjutan ini bukan hanya memperkuat ekonomi keluarga, tetapi juga menumbuhkan semangat wirausaha perempuan pedesaan.

Kini, hasil kerja keras para ibu-ibu di Desa Giriyoso mulai terlihat, produk olahan mereka semakin dikenal dan menjadi contoh nyata bahwa limbah bisa jadi berkah, dan keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berinovasi, seperti yang telah dilakukan Sutarmi. (yat)

Kategori :