Dinkes OKU Kejar Target Pemberian Vaksin Tetanus-difteri Pada Siswa

Minggu 07-12-2025,13:19 WIB
Reporter : Eco
Editor : Dahlia

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengejar target pemberian vaksin tetanus-difteri pada pelajar Sekolah Dasar (SD) melalui Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) kedua tahun 2025.

Kepala Dinas Kesehatan OKU, Deddy Wijaya melalui Subkordinator Surveilans dan Imunisasi, Muhammad Yunius, Minggu (7/12) mengatakan bahwa sejak diluncurkan pada awal November 2025, pemberian vaksin tetanus-difteri di wilayahnya sudah menyasar pada 16.764 siswa dari 21.092 target sasaran.

"Hingga saat ini pemberian vaksin tetanus-difteri sudah sekitar 79 persen dari target sasaran dan ditargetkan rampung mencapai 100 persen sebelum akhir Desember 2025," katanya.

Dia mengatakan, adapun vaksin yang diberikan dalam BIAS kali ini yaitu Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (Td) dengan sasaran siswa kelas I. II dan V SD/MI di wilayah itu.

BACA JUGA:Pasang Lampu Jalan Bertenaga Surya, Bupati Berharap Dapat Kurangi Angka Kecelakaan dan Kriminal di OKU

BACA JUGA:Rutan Baturaja Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Warga Binaan

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya menggencarkan upaya jemput bola ke sekolah-sekolah hingga pelosok desa di Kabupaten OKU agar seluruh pelajar mendapat vaksin lengkap.

Dinas Kesehatan OKU mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas untuk mendatangi sekolah-sekolah guna pemberian imunisasi bagi seluruh siswa sesuai kebutuhan.

"Untuk stok vaksin dipastikan aman mencukupi kebutuhan pelajar sesuai target sasaran," tegasnya.

Dia menjelaskan, adapun fungsi dari imunisasi DT yaitu untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan) dan Td merupakan imunisasi lanjutan untuk mencegah penyakit tetanus dan difteri.

BACA JUGA:Aksi Curanmor di Air Karang Terekam Kamera CCTV, Korban Rugi Rp14 Juta

BACA JUGA:Sinergi Pelaksanaan Pidana Kerja Sosial, Pemkab OKU Lakukan MoU Dengan Kejari OKU

Menurutnya, tetanus merupakan penyakit yang menyerang saraf, menyebabkan kejang otot yang menyakitkan dan rahang terkunci yang penularannya melalui luka atau sayatan terkontaminasi yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Sedangkan, difteri sendiri adalah penyakit yang menyerang hidung dan tenggorokan, kulit serta bagian tubuh lainnya.

Difteri dapat menyebabkan terbentuknya lapisan tebal di tenggorokan yang dapat menghalangi pernafasan yang penularannya melalui percikan droplet penderita.

Kategori :