Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Kue Cubit Kembali Naik Daun: Dari jajanan kaki lima hingga camilan kekinian yang digemari semua kalangan

Kue Cubit Kembali Naik Daun: Dari jajanan kaki lima hingga camilan kekinian yang digemari semua kalangan

Kue cubit kembali jadi bintang di dunia kuliner.-Fhoto: Istimewa-

Namun, setelah mencoba menambahkan topping oreo crumble dan saus cokelat premium, penjualannya meningkat pesat.

“Anak muda sekarang mencari sesuatu yang bukan cuma enak, tapi juga instagramable. Kue cubit punya potensi itu — bentuknya lucu, bisa dikreasikan sesuka hati,” ujar Rani saat ditemui, Jumat (8/11).

BACA JUGA:Lumpia Daging, Cita Rasa Tradisi yang Terus Berkembang di Tengah Modernisasi Kuliner

BACA JUGA:Coto Makassar : Warisan Kuliner Sulawesi Selatan yang Mendunia

Kini, “CubitLab” telah memiliki tiga cabang di Bandung dan satu di Jakarta, dengan omzet bulanan mencapai puluhan juta rupiah.

Rani juga aktif berinovasi, menghadirkan varian rasa musiman seperti kue cubit rasa klepon dan tiramisu.

Kue cubit diyakini merupakan adaptasi dari Dutch poffertjes, camilan mini khas Belanda yang masuk ke Indonesia pada masa kolonial.

Bedanya, kue cubit menggunakan bahan lokal seperti tepung terigu, gula, telur, dan susu, serta dimasak dengan cetakan khas berbentuk bulat kecil.

Meski sederhana, kue cubit memiliki rasa nostalgia yang kuat bagi banyak orang Indonesia, terutama mereka yang tumbuh besar di era 1980–1990-an.

Sejarawan kuliner Fadly Rahman menilai, kebangkitan kue cubit menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai kembali menghargai warisan kuliner lokal.

“Kue cubit bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kenangan dan identitas. Ketika generasi muda mau memodernisasi jajanan ini tanpa meninggalkan akar tradisinya, itu pertanda baik bagi kelestarian kuliner Nusantara,” jelas Fadly.

Fenomena menarik lainnya adalah bagaimana penjual kue cubit kini memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar.

Banyak pelaku usaha kecil yang menjual kue cubit melalui aplikasi pesan antar makanan dan media sosial. Strategi ini terbukti efektif meningkatkan penjualan, terutama di tengah gaya hidup urban yang serba cepat.

Di Jakarta Selatan, misalnya, food stall “Cubitlicious” berhasil menjangkau ribuan pelanggan baru setelah aktif mempromosikan produknya lewat TikTok.

Video pembuatan kue cubit dengan topping lotus biscoff milik akun tersebut sempat viral, ditonton lebih dari 2 juta kali.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: