Rawon, Kuliner Legendaris Nusantara yang Terus Memikat Lidah di Tengah Arus Modernisasi
Kuah hitam dari kluwek, aroma rempah yang menggoda, hingga inovasi baru seperti rawon wagyu membuatnya kembali digemari terutama oleh generasi muda.-Fhoto: Istimewa-
Tidak hanya kuahnya yang kaya rasa, rawon biasanya disajikan dengan daging sapi pilihan yang dimasak hingga empuk.
Tambahan kecambah pendek, bawang goreng, sambal, dan perasan jeruk limau menjadikannya semakin lengkap. Ada pula variasi rawon setan yang terkenal pedas dan banyak digemari anak muda.
BACA JUGA:Bakso Goreng : Cemilan Favorit yang Terus Menggoda Lidah Masyarakat Indonesia
BACA JUGA:Soto Banjar, Kuliner Ikonik Kalimantan Selatan Kian Mendunia
Sementara itu, beberapa restoran di Surabaya kini menawarkan rawon dengan inovasi baru, mulai dari rawon iga hingga rawon wagyu yang menyasar segmen pasar premium.
Salah satu pedagang rawon legendaris, Rawon Setan di Surabaya, mencatat peningkatan pelanggan hingga 20 persen sejak pertengahan tahun. “Pengunjung sekarang lebih beragam.
Banyak anak muda datang malam-malam hanya untuk makan rawon. Mereka bilang kuahnya bikin nagih,” ungkap Siti Nurhayati, pemilik warung yang berdiri sejak 1950-an tersebut.
Tak hanya di Jawa Timur, rawon kini merambah berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Makassar. Banyak pelaku UMKM membuka cabang baru karena permintaan konsumen yang terus meningkat.
Layanan pemesanan makanan online juga mencatat rawon sebagai salah satu menu tradisional yang paling sering dipesan pada malam hari, terutama akhir pekan.
Pemerintah daerah Jawa Timur pun melihat momentum ini sebagai peluang untuk memperkenalkan kuliner daerah ke tingkat nasional bahkan internasional.
Dalam Festival Kuliner Nusantara yang digelar di Surabaya bulan lalu, rawon ditetapkan sebagai salah satu ikon kuliner provinsi.
Gubernur Jawa Timur bahkan menyampaikan bahwa rawon layak dipromosikan sebagai warisan budaya tak benda.
“Kita harus bangga karena rawon bukan hanya makanan, tetapi representasi kekayaan rempah Indonesia,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.
Meski demikian, sejumlah pakar gizi mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi rawon.
Meskipun mengandung protein tinggi dari daging sapi, penggunaan santan dan beberapa bumbu tertentu dapat menambah kadar lemak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


