Seblak Kian Mendunia : Kuliner Khas Bandung yang Terus Bertransformasi dan Jadi Primadona Anak Muda

PALPOS.ID - Bandung tak pernah kehabisan kisah ketika berbicara soal kuliner. Dari jajanan kaki lima hingga hidangan restoran, kota ini selalu melahirkan tren makanan yang cepat menyebar ke berbagai penjuru Indonesia.

Salah satu yang paling fenomenal dalam satu dekade terakhir adalah seblak—makanan berkuah gurih pedas dengan ciri khas kerupuk basah dan bumbu kencur.

Kini, seblak tidak hanya menjadi makanan favorit di kampung halaman, tetapi juga mulai mendunia berkat kreativitas anak muda dan derasnya arus media sosial.

Seblak awalnya dikenal sebagai jajanan sederhana yang dijual di pinggir jalan. Porsinya kecil, isiannya terbatas pada kerupuk, telur, dan sayuran.

BACA JUGA:Ayam Geprek Naik Daun Lagi : UMKM Berinovasi, Media Sosial Jadi Penggerak Utama

BACA JUGA:Bakso Mercon Jadi Primadona Kuliner Pedas, Penikmat Membludak di Sejumlah Kota

Namun perkembangan zaman membuat seblak bertransformasi jauh lebih variatif. Muncul istilah seblak jeletet, seblak level, hingga seblak jumbo yang menawarkan sensasi pedas ekstrem.

Bahkan, beberapa penjual memadukan seblak dengan bahan-bahan yang tak lazim, seperti mozzarella, seafood premium, hingga daging wagyu.

Seblak diperkirakan mulai populer sekitar tahun 2000-an awal. Makanan ini dipercaya merupakan adaptasi dari jajanan kerupuk rebus khas Cianjur.

Perbedaan paling mencolok antara keduanya adalah bumbu. Seblak Bandung menggunakan bumbu rempah yang kuat, terutama kencur, cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah lain yang menghasilkan aroma khas. Di sisi lain, kerupuk rebus Cianjur cenderung memiliki rasa lebih sederhana.

BACA JUGA:Tren Pastel Nusantara Kian Menguat : Dari Jajanan Pasar ke Sajian Premium

BACA JUGA:Bakmi Jawa Kian Diminati, Pedagang di Berbagai Daerah Kebanjiran Pembeli

Namun, siapa pun pelopornya, masyarakat Jawa Barat sepakat bahwa seblak adalah warisan kuliner yang berhasil bertahan di tengah perubahan tren makanan yang begitu cepat.

Seblak membuktikan dirinya sebagai jajanan yang mudah diadaptasi, fleksibel, dan bisa diterima berbagai kalangan.

Sumber: