Telur Gulung, Jajanan Sederhana yang Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern
Sederhana, murah, dan penuh kenangan-Fhoto: Istimewa-
Bahkan, beberapa pelaku usaha kuliner mengemas telur gulung dengan tampilan lebih modern dan menjualnya di kafe atau gerai khusus jajanan tradisional.
Menurut pengamat kuliner, telur gulung merupakan contoh bagaimana makanan tradisional dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan identitas aslinya.
BACA JUGA:Sate Taichan : Kuliner Malam yang Terus Menarik Perhatian Pecinta Makanan
BACA JUGA:Pentol Pedas : Jajanan Sederhana yang Menjadi Primadona Kuliner Nusantara
“Telur gulung itu sederhana, tapi fleksibel. Bisa dikreasikan tanpa menghilangkan ciri khasnya,” kata Diah Lestari, pengamat kuliner Nusantara.
Namun, di balik popularitasnya, telur gulung juga kerap mendapat sorotan terkait aspek kesehatan.
Proses penggorengan dengan minyak panas dan penggunaan minyak berulang kali menjadi perhatian, terutama bagi orang tua yang khawatir akan kesehatan anak-anak. Menanggapi hal tersebut, sebagian pedagang mulai mengganti minyak secara rutin dan menjaga kebersihan alat masak.
Pemerintah daerah di beberapa wilayah juga memberikan pembinaan kepada pedagang jajanan sekolah, termasuk penjual telur gulung.
Pembinaan tersebut mencakup edukasi tentang keamanan pangan, kebersihan, serta penggunaan bahan yang aman. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kualitas jajanan tradisional sekaligus melindungi konsumen.
Selain sebagai jajanan, telur gulung kini juga menjadi peluang usaha bagi masyarakat. Modal yang relatif kecil dan bahan yang mudah didapat membuat usaha ini diminati oleh pelaku usaha mikro.
Banyak pedagang memulai usaha telur gulung sebagai sumber penghasilan tambahan, bahkan tidak sedikit yang berhasil menjadikannya sebagai mata pencaharian utama.
Media sosial turut berperan dalam mengangkat kembali popularitas telur gulung. Video penjual yang lihai menggulung telur dengan cepat sering viral dan menarik perhatian warganet. Fenomena ini membuktikan bahwa jajanan tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat, asalkan dikemas dengan cara yang menarik.
Bagi sebagian orang, telur gulung bukan sekadar makanan, melainkan bagian dari kenangan masa kecil.
Suasana pulang sekolah, uang jajan yang terbatas, dan antrean di depan gerobak telur gulung menjadi memori yang sulit dilupakan. Nilai nostalgia inilah yang membuat telur gulung tetap bertahan hingga kini.
Dengan segala kesederhanaannya, telur gulung menunjukkan bahwa kuliner tradisional tidak selalu kalah bersaing dengan makanan modern.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


