Ratusan Pekerja PLTU Sumsel 1 Mogok Massal
Dijelaskannya, hingga proyek berjalan di tahun 2022, kondisinya tidak berubah. Bahkan, semakin parah. Namun kenyataannya, kontrak pekerja tidak jelas dan berkepanjangan. Bahkan, banyak pekerja yang tidak ada kontrak, kemudian di pekerjaan yang beresiko tinggi dan mempertaruhkan nyawa ini, BPJS tidak didaftarkan.
“Pada waktu lebaran, yang mestinya hak THR diberikan, kami ada yang tidak diberikan. Sebagian besar yang lain tidak dibayar sesuai ketentuan. Kemudian jam kerja lembur kami tidak dibayar sesuai ketentuan dan di tengah kepadatan kerja kami, kami tidak dapat hari libur. Kami tidak dapat cuti tahunan,” katanya lagi.
Selain itu lanjutnya, fasilitas kerja yang didapat pekerja pun sangat memprihatinkan. Dimana lahan parkir semerawut, MCK tidak layak, tempat ibadah tidak disediakan dengan baik. Bahkan pekerja yang sakit di tempat kerja, klinik yang ada di lingkungan kerja mematok biaya yang tinggi.
“Entah bagaimana logikanya, klinik itu tidak diberikan fasilitasnya kepada pekerja secara gratis. Ditengah keputusan pemerintah Indonesia yang sudah membebaskan rakyat karena bisa menghadapi penyebaran Covid-19, masih ada pekerja kami yang dilockdown, dan kami merasa ini sungguh, tidak adil,” lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya yang tergabung di SBA SERBUK Sumsel 1 yang berafiliasi dengan Federasi SERBUK Indonesia mengambil sikap untuk mogok kerja. “Hal ini kami lakukan setelah perundingan berkali-kali gagal. Manajemen perusahaan tidak juga menunjukkan itikad baiknya. Akhirnya, keseluruhan anggota Serikat Pekerja yang lebih dari 400 orang ini menuntut dengan tegas agar pihak perusahaan. Memenuhi hak normatif kami sebagai pekerja dan menjamin kesejahteraan pekerja,” paparnya.
Ia juga menegaskan mogok kerja ini akan dilakukan terhitung hari ini dan direncanakan hingga 1 Agustus 2022 mendatang. “Jika tuntutan atas hak kami masih belum dipenuhi, kami akan terus bertahan sampai menang. Dan kami akan terus menggalang dukungan untuk memenangkan hak kami tersebut,” urainya.
Ditambahkan Muhamad Husein Maulana, Kordinator Komite Eksekutif Pederasi SERBUK Indonesia, mengatakan, pihaknya akan mendampingi dan mengawal SERBUK Sumsel 1 untuk mendapatkan hak-hak mereka sebagai pekerja di PLTU tersebut.
“Kita mengambil sikap melakukan aksi mogok ini dikarenakan setelah beberapa kali melakukan perundingan-perundingan antara pekerja dengan perusahaan dinilai gagal. Pihak perusahaan hingga saat ini tidak menunjukkan itikad baik untuk memenuhi hak-hak pekerja, bahkan diawal perundingan dari pihak perusahaan tidak mau datang,” cetusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: