Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Lombok Selatan Karena Masih Tertinggal

Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Lombok Selatan Karena Masih Tertinggal.--Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Wacana Pembentukan Kabupaten Lombok Selatan Karena Masih Tertinggal.
Wacana pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat kembali menggema seiring harapan masyarakat untuk sebuah kabupaten yang mandiri dan otonom.
Fokus dari pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat kali ini datang dari wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur yang beraspirasi membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) bernama Kabupaten Lombok Selatan.
Dengan luas wilayah mencapai 423 km² dan populasi lebih dari 527.000 jiwa, aspirasi pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat ini bukan sekadar semangat pemekaran administratif, tetapi juga menyimpan cita-cita besar.
Dan cita-cita pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat ini yakni untuk mempercepat pembangunan kawasan selatan Pulau Lombok yang selama ini dinilai masih tertinggal dibanding wilayah lainnya.
Pusat pemerintahan dari pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat ini direncanakan berada di Pandan, sebuah kawasan strategis yang diproyeksikan menjadi episentrum tata kelola pemerintahan baru.
Pemilihan lokasi ini dinilai tepat karena letaknya yang relatif sentral dan dekat dengan sejumlah wilayah yang akan masuk dalam cakupan daerah pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat tersebut.
Aspirasi pemekaran wilayah Nusa Tenggara Barat dengan membentuk Kabupaten Lombok Selatan ini mencerminkan semangat masyarakat untuk berdaulat secara administratif, sekaligus meningkatkan kualitas hidup melalui pembangunan.
Kenapa Lombok Selatan Ingin Memekarkan Diri?
Aspirasi pembentukan Kabupaten Lombok Selatan bukan tanpa dasar.
Warga dan tokoh masyarakat menilai selama ini pembangunan terfokus di wilayah utara dan tengah Lombok Timur, sementara wilayah selatan dengan potensi besar di sektor pertanian, kelautan, dan pariwisata belum tergarap maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpos.disway.id