Susahnya Mendapatkan BBM, Driver Angkot dan Ojek Harapkan Solusi

Susahnya Mendapatkan BBM, Driver Angkot dan Ojek Harapkan Solusi

Sopir angkot dan ojek keluhkan mendapatkan BBM.Foto: Maryati/Palpos.id--

Untuk itu dia berharap ada solusi terbaik untuk para driver menafkahi keluarga mereka. "Dalam sehari, kami sopir dalam kota ini butuh BBM maksimal 20 liter perhari, itu sudah maksimal, jadi tolong solusinya untuk kami," ulangnya.

 

Senada dikatakan Tamrin (57), tukang ojek yang biasa mangkal di seputar kawasan wisata kuliner. Menurutnya karena terlalu lama antre BBM, sampai sekarang (pukul 10.00 WIB) dirinya belum mendapatkan penumpang. "Gara-gara antre minyak, sampai sekarang belum narik penumpang," ujarnya.

 

Dikatakan Tamrin, bisa saja dirinya membeli BBM eceran di pinggir jalan. Namun dikhawatirkan justru akan mempercepat kerusakan kendaraan, karena dikhawatirkan BBM eceran BBM campuran. "Kalau beli Pertamax rugi kita ojek, karena penumpang tidak mau bayar lebih," katanya.

 

Untuk itu dikatakan Tamrin, sebagai driver ojek dia dan rekan-rekannya berharap ada kebijakan yang membantu mereka menghidupi keluarganya. "Kami butuh minyak untuk ngojek supayo bisa menafkahi keluargo kami," pungkasnya.

 

Sementara itu pantauan wartawan di seputar Terminal Kalimantan dan juga Kawasan Kuliner, driver angkot terlihat antre menunggu penumpang. Seraya menunggu antrean mereka terlihat berbincang-bincang dengan sesama driver lainnya begitupun dengan driver ojek.

 

Sepinya penumpang, diduga karena mayoritas masyarakat Lubuklinggau lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas mereka sehari-hari. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: