Tradisi Melemang Sambut 10 Muharram

Tradisi Melemang Sambut 10 Muharram

Tampak Kepala Desa Karang Raja, Oktavianty Am Keb (Nomor dua dari kiri) bersama ibu-ibu lainnya dengan telaten mengisi beras ketan kedalam ruas bambu untuk dijadikan lemang.Foto:Febi/Palpos.id--

MUARA ENIM, PALPOS.ID – Tradisi menyambut Tahun Baru Islam pada masyarakat yang secara umum dilakukan pada tanggal 1-10 Muharram, direpresentasikan dalam berbagai bentuk dan beragam kegiatan unik dilakukan.

 

Salah satunya Pemerintah Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim bersama masyarakat menggelar tradisi melemang menyambut dan peringati Tahun Baru Islam 1-10 Muharram 1444.

 

Masyarakat khususnya ibu-ibu yang dipimpin langsung Kepala Desa Karang Raja Oktavianty Am Keb, tampak sibuk mempersiapkan sejumlah bahan panganan yang terbuat dari beras ketan dan santan ini dimasak menggunakan ruas bambu yang dilapisi dengan gulungan daun pisang.

 

“Lemang menjadi makanan wajib ketika menyambut tahun baru Islam,” ujar Oktavianty disela-sela kesibukannya mengisi beras ketan kedalam ruas bambu sebanyak 900 batang bambu, Senin (8/8).

 

Prosesi membuat lemang sendiri, kata dia, dilakukan oleh ibu-ibu. Hal ini dikarenakan membuat lemang membutuhkan alat dan waktu yang lama sehingga membutuhkan tenaga banyak orang dalam pengerjaannya.

 

“Bambu tersebut dipotong dengan ukuran 40 sentimeter yang kemudian dibersihkan dengan air dan digosok menggunakan sabut kelapa untuk menghilangkan miangnya. Bambu yang sudah dipotong ini baru bisa digunakan keesokan harinya,” katanya.

 

Setelah itu, kata dia, bambu tersebut dilapisi oleh daun pisang supaya isi dalamnya tidak lengket dengan bambu. Daun pisang yang digunakan untuk lapisan bambu ini ialah daun pisang yang sudah dijemur sehingga tidak mudah robek saat digulung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: