Tingkat Perceraian di OKI dan OI Didominasi Perempuan yang Menggugat

Tingkat Perceraian di OKI dan OI Didominasi Perempuan yang Menggugat

Kantor Pengadilan Agama (PA), Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).-Palpos.id-

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Pengadilan Agama (PA) Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mencatat kasus perceraian per 1 Januari - 23 Agustus 2022.

Perceraian masyarakat Kabupaten OKI dan Kabupaten OI didominasi oleh pihak perempuan yang menggugat.

Ketua PA Kayuagung OKI, Afrizal SAg MH melalui Humas PA, Arkom Pamulutan SAg MA mengatakan, di tahun 2022 cerai gugat (CG) atau yang dilakukan oleh pihak perempuan sebanyak 1215 kasus. Sedangkan cerai talak (CT) atau oleh pihak laki-laki mencapai 356 kasus.

"Untuk penyebab perceraian ini banyak, misalnya ekonomi, judi, mabok, cacat badan, dan lain-lain. Namun, untuk perceraian di tahun ini didominasi oleh perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 892 kasus," ungkapnya kepada Palpos.Id, Selasa, 23 Agustus 2022.

BACA JUGA:Bupati Banyuasin Askolani Akui Nikah Siri, Namun Sudah Bercerai karena NY Selingkuh

Ia menambahkan, kalau pasangan suami istri sudah bertengkar itu memang susah untuk diperbaiki. Dan menurutnya, antara alasan dan penyebab sedikit sulit untuk dibedakan.

"Nah. Bisa jadi karena selingkuh, suami tidak memberi nafkah, berjudi, main togel, atau narkoba. Kemudian bisa jadi juga karena suami malas bekerja, sehingga semuanya bisa menimbulkan perselisihan dan pertengkaran tadi," ujarnya.

Dikatakannya lagi, kalau dilogikakan, misalnya sang suami hobi berjudi dan juga selingkuh.

Namun, si istri tidak terlalu mempermasalahkan, sehingga tidak menimbulkan pertengkaran, maka tidak terjadi perceraian.

BACA JUGA:Angka Perceraian di OKU Tinggi

"Itulah uniknya rumah tangga. Ibaratnya bandit sama-sama bandit, maka tidak terlalu masalahkan. Tetapi, kalau satunya ingin bagus dan satunya lagi tidak bagus, itulah yang memicu pertengkaran. Kemudian, setelah terjadi biasanya pisah tempat tinggal," jelasnya.

Lebih lanjut, ketika sudah berpisah rumah tangga, maka untuk apalagi mempertahankan rumah tangga.

Oleh sebab itu, banyak yang akhirnya mengajukan gugatan atau talak ke pengadilan.

"Pastinya kalau sudah mengajukan ke pengadilan, mereka inikan punya kepentingan, yaitu statusnya ingin jelas. Misalnya dia sudah bercerai dengan pasangannya. Dimana surat ceraian itu hanya bisa didapat setelah diputuskan oleh pengadilan," terangnya.

BACA JUGA:Belum Resmi Cerai, Nathalie Holscher Hapus Semua Foto Bersama Suami di Instagram

Lebih jauh, oleh karena itu pesannya, di dalam berumah tangga sangat penting saling menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Menurutnya, jika hal itu sudah dilakukan, mudah-mudahan hubungan akan berlangsung dengan lancar dan harmonis. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: