Desa Karang Dapo Gelar Pelatihan Pembuat Pakan Ikan

Desa Karang Dapo Gelar Pelatihan Pembuat Pakan Ikan

Berfoto bersama usai menggelar pelatihan pembuatan pakan ikan di Desa Karang Dapo.Foto:ECO/Palpos.id--

Pemerintah Desa Karang Dapo sengaja belajar ke beberapa daerah untuk membuat pakan ikan salah satunya ke Metro Lampung. “Disana kita diajarkan dengan masin pembuat pakan ikan. Dan kita sudah memiliki mesin-mesin itu dengan kapasitas per jam mampu memproduksi 50 Kg pakan ikan,” tuturnya. 

 

Dengan membuat pakan ikan sendiri menurut Martina, dapat menghemat biaya pakan sekitar 20 persen dari harga pasar.

 

“Ya kita tahu kalau di pasar harga pakan itu lumayan karena alurnya dari produsen, ke distributor, lalu ke agen baru sampai ke kita. Selanjutnya kita beli di pasar juga perlu ongkos. Nah dengan kita buat di desa ini minimal sudah memangkas biaya distribusi. Masyarakat bisa membeli secara langsung ke kita tentunya dengan harga yang lebih murah,” terangnya.

 

Apalagi lanjut Martina, jika nanti bisa menemukan formula bahan baku pakan ikan dari bahan lain yang jauh lebih murah tentunya hal ini bisa lebih menekan harga.

 

“Kedepan kami berpikir ini bisa menjadi industri pakan ikan, setidaknya mampu mencukupi pakan ikan di Karang Dapo atau di 16 desa yang ada di Kecamatan Peninjauan, misalnya satu desa perlu setengah ton pakan ikan saja sudah banyak hasilnya, sedangkan kami dalam sebulan bisa memproduksi hingga 9 ton,” tegasnya. 

 

Dikatakan Martina, pembuatan pakan ikan ini juga bisa menjadi lapangan pekerjaan baru di desanya dan nantinya peserta yang telah diberikan pelatihan ini diwajibkan untuk menularkan ilmu mereka ke warga lainnya.

 

“Jika dalam satu kilogram kita bisa mendapat pendapatan Rp1000 saja, kalau 8 ton sudah lumayan untuk pendapatan mereka, meskipun belum bisa untuk pendapatan desa minimal bisa membuka lapangan pekerjaan untuk warga,” imbuhnya. 

 

Martina berharap langkah yang mereka lakukan ini bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah khususnya dinas-dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan OKU untuk permasalah industri dan pemasaran, lalu Dinas Koperasi dan UMKM untuk masalah akses permodalan, serta Dinas PMD yang membina desa dan dukungan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: