PMI OKU Akan Bentuk Desa Siaga Darah di Setiap Kecamatan

PMI OKU Akan Bentuk Desa Siaga Darah di Setiap Kecamatan

Ketua PMI OKU, Yunizir Djakfar didampingi pengurus lainnya saat membuka Muskercap 2022 di Auditorium Unbara, Senin (19/09). -Palpos.id-

BATURAJA, PALPOS.ID - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar musyawarah kerja Kabupaten (Muskercab) Tahun 2022, di Auditorium Universitas Baturaja, Senin 19 September 2022.

Ketua PMI OKU, Yunizir Djakfar mengatakan, Muskercab ini dalam rangka membahas program kerja pada tahun 2023 mendatang.

Salah satunya program Desa Siaga Darah yang menjadi program unggulan PMI Kabupaten OKU.

"Tahun depan kita ingin membuat Desa Siaga Darah minimal satu desa di setiap kecamatan," kata pria yang akrab disapa Ujang ini saat dibincangi di sela-sela kesibukannya.

BACA JUGA:PMI OKU Bagikan 1.000 Masker Untuk Masyarakat

Dikatakan Ujang, sebelumnya PMI OKU telah menjalankan program Desa Siaga Darah l. Desa itu dibentuk berkat kerjasama antara warga bersama PMI OKU.

"Ada satu desa yang sudah kita bentuk yakni Desa Martajaya Batumarta 1 Kecamatan Lubuk Raja, dan desa ini menjadi desa percontohan untuk desa lainnya," ucapnya.

Pembentukan Desa Siaga Darah ini berawal dari tingginya kebutuhan akan darah di Kabupaten OKU.

Dalam sebulan kebutuhan darah dari berbagai jenis golongan darah mencapai 700 kantong  perbulan.

BACA JUGA:Kuota Penerimaan PPPK Kabupaten OKU Capai 568 Orang

Sementara disebutkan Ujang, jumlah relawan pendonor darah sukarela tercatat di PMI OKU sekitar 150 orang. Jumlah itu belum bisa mencover kebutuhan darah setiap bulannya.

"Jadi di Desa Siaga Darah ini sudah ada warga-warga yang menjadi pendonor darah sukarela,” tuturnya.

‘’Jadi setiap ada yang membutuhkan darah mereka selalu siap, minimal bisa mengcover kebutuhan darah di desanya," ujarnya.

Selain itu lanjut Ujang, pihaknya juga akan membuka klinik 24 jam di UPTD PMI OKU. Klinik ini sendiri akan membuka lima pelayanan antara lain rumah sunat, bekam sehat dan perawatan luka.

BACA JUGA:Inflasi, Pemkab OKU Siapkan Dana Miliaran

Guna merealisasikan hal itu kata Ujang, pihaknya dalam waktu dekat akan study banding ke Malang.

"Insyaallah kalau tidak ada halangan, klinim 24 jam di UPTD PMI OKU akan kita buka pada awal 2023 nanti," tegasnya.

Yang jelas ungkap Ujang, pihaknya berharap didalam Muskercab ini bisa menghasilkan benang merah.

Sehingga program-program unggulan yang direncanakan PMI OKU bisa berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Tarif Angkot dan Angdes di OKU Naik

"Semoga bisa menghasilkan benang merah dan mewujudkan setiap keinginan para relawan PMI OKU," tandas dia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: