Dinkes OKU Tekan Angka Kematian Akibat DBD

Dinkes OKU Tekan Angka Kematian Akibat DBD

Kepala Bidang P2P Dinkes OKU, Andi Prapto. -Palpos.id-

BATURAJA, PALPOS.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) berupaya menekan angka kematian.

Terutama akibat penyakit demam berdarah dangue (DBD) yang rentan terjadi saat musim hujan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU, Andi Prapto, Minggu 16 Oktober 2022 mengemukakan, berdasarkan data jumlah kasus DBD di daerahnya pada 2022 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 33 kasus.

"Hingga September 2022 tercatat sebanyak 33 kasus DBD mulai dari pasien anak hingga dewasa," katanya, Minggu 16 Oktober 2022.

BACA JUGA:33 Warga OKU Terjangkit DBD

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Bahkan hingga Desember 2021 hanya tercatat enam kasus DBD.

Menurut Andi, peningkatan jumlah kasus tersebut mayoritas disebabkan karena masyarakat masih banyak yang mengabaikan pentingnya menerapkan pola 3 M dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, untuk menekan angka penderita DBD pihaknya menggencarkan sosialisasi tentang 3 M yaitu menguras dan menutup bak penampungan air.

Serta mengubur barang bekas yang menjadi cara efektif untuk mencegah penyebarannya khususnya pada anak-anak.

BACA JUGA:Dinkes Palembang Gencar Sosialisasikan Pencegahan DBD Pada Masyarakat

"Dengan menekan penyebarannya secara otomatis dapat mengurangi resiko kematian akibat DBD," jelasnya.

Selain menggunakan obat nyamuk, kata dia, masyarakat juga disarankan untuk memasang kawat kasa pada jendela dan pentilasi agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah.

Bahkan, kata dia, Dinas Kesehatan OKU melalui seluruh puskesmas di 13 kecamatan menyediakan bubuk Abate untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

"Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan bubuk Abate untuk membunuh jentik nyamuk di rumah silahkan datang ke puskesmas terdekat," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: