Sejarah Pasar Sekanak, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Dibangun di Kampung Bangsawan Palembang

Sejarah Pasar Sekanak, Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Dibangun di Kampung Bangsawan Palembang

Pasar Sekanak sebagai salah satu pesat tertua di Palembang dibangun sejak zaman Belanda--

PALEMBANG, PALPOS.ID- Sekanak merupakan suatu kawasan kota tua yang ada di Kota Palembang. Lokasinya kurang lebih sekitar 500 Meter dari Benteng Kuto Besak (BKB).
 
Bagi wong Palembang, Sekanak ini identik dengan pasar. Dulu, pasar ini sangat ramai karena berada di tepian Sungai Musi. pasar ini juga pasar tua lho, karena sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
 
Di Sekanak kita akan menemui deretan bangunan tua, dengan sejarah panjangnya. Sekanak punya tempat khusus dalam sejarah Kota Palembang.
 
Pada masa Kesultanan Mahmud Badaruddin II,  Sekanak merupakan benteng terakhir pertahanan yang dihuni para bangsawan termasuk adipati, keluarga, serta sahabat sultan.
 
Para bangsawan yang tinggal dikawasan itu menempati rumah limas (rumah panggung berbentuk limas).Rumah tradisional Palembang ini, masih banyak terdapat di kawasan Sekanak hingga saat ini.
 
Sultan Mahmud Badaruddin II, sebelum diasingkan Belanda ke Ternate, keluar dari Keraton (BKB) melintasi Lawang Borotan (pintu belakang) menuju kediaman Adipati di Sekanak.
 
Kawasan Sekanak menjadi saksi berbagai peristiwa dan sejarah penting sebelum Indoensia Merdeka. 
 
Dibangun pasar disini, karena kawasan Sekanak ini dulu dikenal sebagai kampungnya bangsawan Palembang, dan juga sebagai pusat perdagangan. Kawasan ini sering didatangi oleh  para pedagang dari Asia. 
 
Keberadaan pasar Sekanak sebagai pusat perdagangan bisa kita lihat dengan adanya Gedung Jacobson van den Berg. Gedung ini merupakan perkantoran dan juga  pergudangan yang dikelola oleh  perusahaan milik Belanda.
 
Di dalam gedung ini terdapat ruangan khusus untuk brankas, yang kemungkinandipakai untuk menyimpan barang-barang berharga serta uang, pada zamannya. Komoditi yang diperdagangkan melalui gudang ini, seperti kopi, karet serta batu bara.
 
 
Sebagai bukti kalau Sekanak adalah pusat perekonomian pada zamannya, hal itu bisa dilihat dari adanya Gedung Bioskop Rex, yang kemudian berganti nama  Menjadi Bioskop Rosida.
 
Mengutip buku “Palembang dari waktoe ke waktu” karya RD Muhammad Ihsan, pertokoan pertama di Sekanak dibangun sekitar tahun 1912, yang letaknya di kiri kanan jalan. 
 
Kampung Sekanak terletak di tepian Sungai Musi dan muara Sungai Sekanak,  memang sangat strategis, tidak heran saat itu menjadi ramai dan banyak kegiatan berarti yang dilakukan di kawasan ini. Baik dari sekedar pertemuan-pertemuan biasa hingga transaksi ekonomi. 
 
 
Bangunan toko-toko dengan arsitektur Belanda, masih berdiri di kawasan tersebut. Tak jauh dari Jembatan Sekanak, berdiri pasar tradisional darat tertua di Kota Palembang. 
 
pasar ini menyatu dengan aktivitas kapal barang di Sungai Musi, yang masih terlihat hingga kini. Walaupun tidak lagi seramai dahulu, sebagian warga masih berbelanja di pasar tersebut. 
 
pasar Sekanak dan masyarakat yang ada disekitarnya, bukan hanya sebagai potongan sejarah, namun mereka adalah rangkaian dari suatu cerita, yang tak boleh diabaikan, apalagi dihilangkan. (nbq) 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: