Waduh, Tahun 2025 Ada 85 Juta Pekerjaan Lenyap. Siap-Siap Ganti Profesi

Waduh, Tahun 2025 Ada 85 Juta Pekerjaan Lenyap. Siap-Siap Ganti Profesi

Tahun 2030 ada 9 jenis pekerjaan yang hilang karena digantinkan tenaga mesin.--

PALEMBANG, PALPOS.ID- Perubahan zaman membuat banyak pekerjaan bakal hilang. Sesuai penelitian dari World Economic Forum (WEF) tahun 2020 merilis laporan dengan judul “The Future Jobs”, akan ada 85 juta pekerjaan yang lenyap di tahun 2025.

Dilansir dari Instagram @prakerja.go,id hilangnya pekerjaan ini salah satu pemicunya adalah pandemi Covid 19. Sejak pandemi ini, pembagian kerja antara mesin dan manusia sudah menjadi lumrah. 

BACA JUGA:Seleksi PPPK Teknis 2022 Segera Buka Pendaftaran, Honorer Simak Penjelasan dari BKN Ini...

Diprediksi, di tahun 2025, pembagian pekerjaan akan ada 50 persen mesin dan 50 persen manusia. Peran-peran yang sangat membutuhkan, keterampilan manusia dan sulit tergantikan mesin.

Namun, ada pekerjaan yang bersifat pemrosesan informasi, dan data, tugas administratif dan pekerjaan manual rutin.  

Namun kabar baiknya, akan ada 97 juta pekerjaan baru yang akan muncul. Terutama, bidang di mana manusia manusia dapat mempertahankan keunggulan komparatif dibandingkan mesin. 

BACA JUGA:7 Objek Wisata Malam di Palembang Cocok Kamu Kunjungi saat Libur Tahun Baru

Seperti, mengelola, menasehati, membuat keputusan, bernalar, berkomunikasi dan berinteraksi. Karena itu, diperlukan reskilling, skilling, upskilling.

Diperkirakan ada sejumlah pekerjaan yang dibutuhkan dalam tiga tahun kedepan. Diantaranya, green economy (ekonomi hijau), data dan kecerdasan buatan (artificial intellengence), cloud computing (komputasi awan), pengembangan produk, engineering (rekayasa) dan creator (konten).

BACA JUGA:4 Film Horor Indonesia Ini Segera Tayang, Bikin Merinding

Denny Batubara, Ketua Conten Creator (CC) Indonesia mengatakan, conten creator ini bisa menghasilkan cuan.

“Nah, akan lebih baik kalau conten creator itu diisi oleh jurnalis, karena kita berharap nilai jurnaistiknya sudah ada. Jadi nanti selain kontennya itu lebih baik dari sisi jurnalistik, juga bisa menjadi peluang baru dari para jurnalis untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari dunia sosial media ini," jelas.

BACA JUGA:Mana Sih Penanganan Lebih Penting antara Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular?

Denny menambahkan, jika dirinya juga membahas terkait pemberitaan yang dibuat di media sosial yang tidak memiliki value.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: