Perokok Pasif Beresiko 3 Kali Lipat dari Perokok Aktif

Perokok Pasif Beresiko 3 Kali Lipat dari Perokok Aktif

Stiker larangan merokok ditempat umum. Foto : net--

Palembang, PALPOS.ID - Pemerintah suah menerapkan aturan larangan merokok dimuka umum yang sesuai dengan perda Pemerintah kota setempat, guna memberikan kenyamanan bagi warga lainnya yang tidak merokok.

Namun pelanggaran ini masih bisa ditemui dibeberap sudut keramaian kota atau tempat umum. 

Perlu diketahui, asap rokok bukan hanya membuat tidak nyaman bagi masyarakat umum namun juga asap rokok membahanyaka bagi kesehatan.

Bahkan mirisnya, perokok pasif atau orang yang tidak merokok namun terpapar asap rokok akan lebih berbahanya 3 kali lipat dari perokok aktif.

BACA JUGA:Daun Pepaya Jepang Punya Banyak Manfaat, Bisa untuk Anti Diabetes

Hal ini perlu disadari bagi perokok aktif yang kerap merokok dimuka umum apalagi merokok diruangan tertutup, yang akan membahanyakan orang sekitar yang terpapar asap rokok.

Ketika seseoranga merokok sebagaian besar asapnya dilepas ke udara, sehinga asap tersebut dapat dihirup oleh perokok pasif.

Asap inilah yang akan dihirup oleh perokok pasif yang berada dilokasi perokok, makin sering tertapapar asap rokok semakin tinggi pula resiko gangguan kesehatan yang akan dialami perokok pasif.

Dikatakan Dr dr H Zulkhair Ali SpPD, K-GH, Finasim yang juga ketua IDI Palembang, dampak dari para asap rokok sudah menjadi permasalahan secara global.

BACA JUGA:Campur 4 Bahan Ini Bisa Tambah Stamina dan Bikin Langsing

Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 7 juta kematian terjadi karena penyakit yang ditimbulkan dari asap rokok, 890.000 kasus kematian terjadi pada perokok pasif.

“Ketika dihembuskan asap rokok akan bertahan diudara sekitar 2,5 jam, dan asap inilah yang tidak sengaja dihirup perokok pasif atau orang yang tidak merokok tapi terpapar asap rokok,” jelasnya.

Asap tembakau yang mengandung 4.000 bahan kimia dan lebih dari 50 diantaranya telah dikaitkan dengan kanker, karena bahan kimia yang ada diasap rokok cukup beragam.

Mulai dari hydrogen sianida atau gas yang sangat beracun yang digunakan dalam senjata kimia danpengendalian hama, benzene yang tidtemukan pula didalambensin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: