Sukses Digelar, Webinar K3 Sumbagsel Diikuti Peserta dari Aceh Sampai Papua

Sukses Digelar, Webinar K3 Sumbagsel Diikuti Peserta dari Aceh Sampai Papua

Advisor Forum K3 Sumbagsel Profesor Tan Malaka bersama para anggota Forum K3 Sumbagsel di ruang rapat Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Sabtu (4/2).---ist

PALEMBANG, PALPOS.ID – Webinar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sumbagsel yang digelar dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional sukses digelar, Sabtu (4/2), di ruang rapat Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan.

Webinar yang mengusung tema Pekerja Sehat, Selamat, Produktif dan berbudaya K3 untuk Mendukung Keberlangsungan Usaha ini diselenggarakan oleh Forum K3 Sumbagsel - Sriwijaya Communication Forum on Health, Safety and Evironment (SCF – HSE).

BACA JUGA:Heboh! Mobil Perawat Siloam Hilang di Parkiran Lippo Plaza Lubuklinggau, Begini Ceritanya...

Tak tanggung-tanggung, seminar online ini diikuti lebih dari 850 peserta teregistrasi yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Keynote speaker, para pembicara serta beragam isu seputar K3 yang dibahas dalam webinar ini sepertinya menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta.

Webinar dibuka langsung Gubernur Sumsel H Herman Deru yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Sumsel dr H Trisnawarman MKes SpKKLP. Dalam sambutannya Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Forum K3 Sumbagsel yang telah melaksanakan webinar K3.

BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Baturaja di OKU Ditembak Saat Sedang KKN, Begini Kronologisnya..

“Webinar ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian pekerja yang bertugas di fasilitas kesehatan terhadap lingkungan kerja dan kesehatannya sendiri," kata Gubernur.

Selain itu petugas kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan diharapkan dapat menerapkan tindakan pengendalian untuk melakukan pencegahan terhadap kecelakaan kerja.

Prof dr Tan Malaka MOH DrPH SpOk HIU selaku advisor Forum K3 Sumbagsel dan inisiator webinar mengatakan, banyak isu-isu nasional bidang K3 yang perlu diangkat ke permukaan dan menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan.

“Angka kecelakaan dan kematian terkait pekerjaan jumlahnya masih tinggi. Penyakit Akibat Kerja (PAK) masih banyak yang tidak terdeteksi dan tidak dilaporkan,” kata Dewan Penasehat INOSPHRO (Indonesian Network of Occupational Health and Safety Professionals) ini.

BACA JUGA:Astaga, Bayi di Palembang Terpotong Jari Kelingking Saat Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kronologisnya...

Tak hanya itu, Prof Tan yang juga keynote speaker dalam webinar ini menambahkan, dalam perspektif K3 Sumbagsel juga masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. TB (Tuberculosis) di tempat kerja yang terbengkalai adalah salah satu diantaranya.

Oleh sebab itulah webinar ini menghadirkan  narasumber yang berkompeten dibidangnya, untuk mengangkat isu-isu lokal maupun nasional dalam bidang K3.

Keempat narasumber tersebut yaitu Dr Hendra SKM MKKK selaku Ketua PAKKI (Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia) dan Praktisi K3 yang membahas tentang Ergonomic Initiative di Tempat Kerja dan Edwin Romadona SSi MT selaku praktisi K3 Migas yang membicarakan tentang CSMS (Contractor Safety Management System).

Lalu Nurhadi Muslim SKom MKM sebagai praktisi K3 Migas yang mengangkat isu seputar safety culture dan dr Tri Hari Irfani MPH dokter Puskesmas dan Praktisi Kesehatan Lingkungan Kerja yang menyoroti tentang Manajemen TB di Tempat Kerja.

BACA JUGA:Kartu Prakerja 2023 Sudah Dibuka, Yuk Daftar Bisa Dapat Insentif Rp 4,2 Juta, Begini Cara Daftarnya!

Ketua Panitia Webinar Dr Pitri Noviadi SPd MKes mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian para insan K3 di Sumbagsel dalam menyemarakkan kegiatan Bulan K3 Nasional.

“Alhamdulillah para peserta antuasias dengan webinar ini. Pesertanya juga membeludak dari target awal hanya 300 peserta menjadi lebih dari 850 peserta,” kata Pitri yang juga dosen Poltekkes Kemenkes Palembang.

Pitri mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel yang telah memfasilitasi acara ini. Juga kepada para sponsor yang telah mendukung terlaksananya acara ini.

Webinar dengan 2 SKP PAKKI ini mendapat respon positif dari para peserta. Terbukti dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan kepada narasumber seputar isu K3.(*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: