4 Kecamatan Potensi Karhutbunlah, Ini Yang dilakukan Tripika OKI..

 4 Kecamatan Potensi Karhutbunlah, Ini Yang dilakukan Tripika OKI..

Pemkab OKI melalui BPBD yang melakukan kegiatan perkuat sinergitas untuk mencegah Karhutlah dan bencana asap yang ditimbulkannya di RRBS 1 Pemkab OKI, Kamis, 23 Februari 2023. Foto : Kominfo OKI.--

KAYUAGUNG, PALPOS.ID - Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI, H Husin SPd MM MPd menyebut ada 4 kecamatan di tahun 2023 yang berpotensi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.

Hal itu disampaikannya dalam rapat perkuat sinergitas di RRBS I Pemkab OKI, Kamis, 23 Februari 2023. Dimana keempat kecamatan dimaksud yakni, Pampangan, Pangkalan Lampan, Cengal, dan Sungai Menang.

Saat dikonfirmasi mengenai potensi karhutla itu, Camat Sungai Menang, Syawal Harahap mengatakan, saat ini mereka bersama unsur Tripika sudah melaksanakan sosialisasi.

"Jadi bersama Tripika, kita sudah mensosilisasikan potensi karhutlah tersebut baik kepada masyarakat maupun kepada perusahaan," ungkapnya kepada Palpos.Id, Senin, 27 Februari 2023.

BACA JUGA:Kontainer Tabrak Motor Thunder Hingga Tewas, Begini Kronologisnya...

Ia menambahkan, sekarang mereka dengan pihak polsek dan juga koramil dalam rangka pengecekkan untuk mengantisipasi karhutla, terutama di lingkungan perusahaan.

"Kita mengecek sarana dan prasarana pemadam kebakaran dan yang ada di lingkungan perusahaan, maupun petensi-potensi lahan yang rawan terbakar," ujarnya.

Tapi, dikatakannya lagi, saat ini potensinya masih kecil karena musim hujan yang terus berlangsung sehingga lahan gambut terendam basah.

BACA JUGA:Pulau Kerikil Objek Wisata Murah Meriah di Kabupaten OKI, Disini Lokasinya...

"Jadi untuk sekarang, titik hotspot nol. Dan untuk lahan gambut disini memang ada sih. Namun, Alhamdulillah itu terutama ada di kawasan Hutan Produksi atau HP," tuturnya.

Masih kata Syawal, kawasan HP sendiri sudah digarap oleh PT Bumi Mekar Hijau. Dimana terdapat di empat desa diantaranya, Sungai Menang, Karang Sia, Sungai Ceper, dan Gajah Mati.

"Kalau empat tahun belakang ini atau dari 2019-2022 boleh dikatakan zero kebakaran. Karena hingga awal tahun 2023 bisa juga dikatakan tidak ada musim kemarau. Dan lahan gambut rawan karhutla masih digenangi air," imbuhnya.

BACA JUGA:Blokir Jalan SMKN 3 Kayuagung Dibuka, Warga Leluasa Lintasi Hutan Kota
Lebih lanjut, menurutnya, penyebab karhutlah ini pasti ada karena ulah manusia atau disebut dengan human error. Terutama masyarakat yang membuka lahan di sekitar kawasan hutan dengan cara membakar lahan.

"Tapi inikan kita imbau melalui kepala desa pada hajatan pernikahan yang kita hadiri, tetap disenggol-senggol masalah tersebut. Kita sampaikan juga mengenai sanksinya yang diatur UU PPLH Nomor 32 tahun 2009,"pungkasnya.

Lebih jauh, menurutnya juga, fungsi mereka hanya seperti itu. Memberi pemahaman -pemahaman kepada masyarakat agar lahan bumi jangan terbakar. "Sehingga diharapkan tahun 2023 zero karhutla," tutupnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: