Waduh, Prabumulih Masuk 10 Kota Paling Intoleran di Indonesia
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM--Foto : Prabu
“Dan pendatang di sini tidak pernah diganggu,” lanjutnya.
Bagaimana tanggapan Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM?
Ridho justru mempertanyakan letak intoleran hasil rilis Setara Institute tersebut.
Sebab tegas dia, dari segi keagamaan. Kota Prabumulih sangat peduli dan perhatian terhadap tempat ibadah bahkan pemberian Insentif.
“Kalau dari segi keamanan mungkin hanya di Prabumulih, bukan hanya izin gereja klenteng pure. Itu Pemerintah Ikut membangunnya, dan bukan hanya penggali kubur, penjaga gereja bukan hanya di Islam semua ada Insentif. Bahkan kalau Islam ada umroh, agama lain juga ikut pergi ke Roma,” tegas Ridho.
Dari sudut kesukuan lanjut Ridho Yahya Kota Prabumulih merupakan kota dengan penduduk heterogen.
“Aku saja orang luar jadi Walikota, bayangkan aku bukan asli sini tapi bisa walikota, dimana letak intolerannya,” tutur Ridho Yahya dengan nada heran.
Kemudian sambung dia, masalah tenaga kerja. Tentunya sebagai Wali Kota Prabumulih, lebih memprioritaskan warganya.
“Tentunya yang kuprioritaskan wilayah aku. Aku dak bisa misalnya pengangguran dari kabupaten tetangga ingin ikut program pengentasan pengangguran di Prabumulih. Aku kan bukan Gubernur, aku Wali Kota tentunya warga aku yang diprioritaskan. Misalnya ada warga tetangga minta bangun rumah bangun masjid aku dak bisa, tentu yang ku bangun adalah rumah dan masjid-masjid yang ada di Kota Prabumulih,” jelasnya.
Ridho Yahya meminta agar pihak yang mengeluarkan rilis tersebut datang langsung ke lapangan. Bahkan ia siap diskusi terkait hal itu. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: