Eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria di 2030 Jadi Perhatian Pemkab OKI

Eliminasi AIDS, TBC, dan Malaria di 2030 Jadi Perhatian Pemkab OKI

Pertemuana lintas sektor Pemkab OKI dengan sejumlah OPD untuk memperkuat komitmen akselerasi pencegahan dan menanggulangi penyakit AIDS, TBC, dan Malaria. Foto : Ist.--

KAYUAGUNG, PALPOS.ID -  Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir atau Pemkab OKI tengah memperhatikan permasalahan AIDS, Tuberkulosis atau TB, dan juga Malaria.

Hal itu dibuktikan dengan dilakukannya pertemuan lintas sektor oleh Pemkab OKI guna memperkuat komitmen dalam akselerasi pencegahan maupun untuk menanggulangi ketiga jenis penyakit ini.

Bupati melalui Asisten bidang Administrasi Umum, Hj Nursulla SSos MSi mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mendukung tercapainya target eliminasi HIV/AIDS, TB dan malaria pada 2030.   

BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Bintara Polri, Ini Pesan Wakapolda kepada Panitia

"Supaya mencapai target eliminasi di tahun 2030 mendatang, saya minta agar seluruh pihak memberi perhatian terhadap penyakit tersebut. Ini perlu komitmen bersama," ungkapnya, Jum'at, 5 Mei 2023.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan atau Dinkes OKI memerlukan dukungan dari semua pihak karena tidak bisa bekerja sendiri. Contohnya jelas Nursulla, untuk penyakit TB, butuh lingkungan yang perlu pembenahan soal bedah rumah, dab itu bukan kewenangan dinkes. 

"Maka butuh peran serta dari OPD lainnya dalam rangka menuju eliminasi AIDS, TB dan malaria pada tahun 2030. Kunci keberhasilan untuk mewujudkan percepatan eliminasi ini dengan terus melakukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi," ujarnya.

BACA JUGA:Bentuk 2 Kabupaten Daerah Otonomi Baru Pemekaran Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan...

Dalam kesempatan yang sama, Iwan Setiawan SKM MKes selaku Kepala Dinkes OKI mengemukakan,  percepatan untuk pencapaian eleminasi itu artinya menurunkan kasus dengan jumlah serendah-rendahnya. 

"Kabupaten OKI akan mengutamakan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap potensi kasus AIDS, TB dan Malaria. Kita akan meramu formula pencegahan paling tepat yakni dengan menemptkan petugas perawat di setiap desa selain bidan desa untuk melakukan deteksi ini," tuturnya.

Masih kata Iwan, untuk sementara itu akan ada 7 lokus Kecamatan dan Puskesmas Kotaraya sebagai Pilot Project untuk hal ini.

BACA JUGA:Menunjukkan Rasa Perduli, Para Pendonor Ikuti Tahapan Donor Darah yang Diadakan Astra Motor Sumsel

Dimana menurutnya, tingginya kasus menunjukan mereka telah memiliki keseriusan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian.

"Karena acuan kerjanya dengan menggunakan pola temukan, obati hingga sembuh. Dan pertemuan ini 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: