Sebanyak 1.515 Warga OKU Prioritas Penerima Bantuan BPBL

Sebanyak 1.515 Warga OKU Prioritas Penerima Bantuan BPBL

Kepala Bappelitbangda OKU, Luqmanul Hakim. Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Sebanyak 1.515 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), diprioritaskan menerima bantuan Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) tahun ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) OKU, Luqmanul Hakim melalui Subkoordinator Ekonomi Sri Dewabrata, Selasa (11/7) mengatakan, BPBL merupakan program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga kurang mampu.

Dalam program ini sebanyak 1.515 KK di wilayah itu diusulkan sebagai penerima bantuan sesui dengan surat Bupati OKU Momor :050/XXXIX.04/2023.

1.515 KK tersebut tersebar di enam kecamatan meliputi Sinar Peninjauan, Ulu Ogan, Lengkiti, Lubuk Batang, Sosoh Buay Rayap, Lubuk Raja dengan total 39 desa yang akan menikmati program dari pemerintah pusat itu.

Penerima BPBL terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial atau Dinas Sosial OKU yang masuk kategori masyarakat tidak mampu. 

Bantuan dalam program ini meliputi pemasangan instalasi tenaga listrik, biaya sertifikasi laik operasi (SLO), biaya penyambungan baru ke PLN, dan pengisian token listrik perdana.

“Penerima manfaat program BPBL nantinya menjadi pelanggan PT PLN (Persero) golongan 450 VA subsidi,” katanya.

Calon penerima manfaat program BPBL OKU saat ini masih proses verifikasi lapangan (Verpal) oleh pihak PLN Baturaja dan ditargetkan pada Juli 2023 berkas usulan sudah disampaikan ke Kementerian ESDM.

Program BPBL ini, kata dia, akan dikolaborasikan dengan Dinas Perkim OKU melalui program bedah rumah karena tidak sedikit warga yang rumahnya direnovasi belum disertai jaringan listrik.

Dia menjelaskan, program BPBL selain menjadi bentuk kepedulian pemerintah kepada warga kurang mampu, juga sebagai solusi untuk meningkatakan rasio eletrifikasi penggunaan listrik masyarakat.

“Secara umum 98 persen menikmati listrik, kecuali daerah yang sulit terjangkau listrik, seperti talang dan pelosok,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: