PT LED Berhasil Melewati Ancaman Pailit dengan Proposal Perdamaian yang Disetujui Kreditor

Perjanjian ini mengikat baik para kreditor maupun debitur.

"PT LED adalah pemasok utama listrik di Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di Lombok. Kami adalah perusahaan listrik terbesar di wilayah NTB. Masa PKPU sudah berakhir. Ini berarti kami bisa kembali beroperasi seperti biasa," ujarnya.

Baginya, pencapaian ini sangat luar biasa karena proposal perdamaian yang diajukan memuaskan semua pihak.

"Ini melebihi kuorum yang ditetapkan oleh undang-undang. Artinya, para kreditor percaya bahwa proposal yang diajukan oleh debitur bisa dijalankan dengan baik sesuai dengan kondisinya," tambahnya.

Salah satu kreditor PT LED adalah PT PLN, perusahaan BUMN yang telah mendaftarkan tagihannya dan diterima oleh pengadilan.

"Tagihan tersebut diselesaikan berdasarkan proposal yang diajukan," kata Johanes.

PLN merupakan mitra kerja penting bagi PT LED, terutama karena pendapatan dari PLTU Lombok (PT LED) bergantung pada pembayaran oleh PLN. Oleh karena itu, diharapkan pembayaran listrik tidak tertunda.

"Kami berharap tidak ada keterlambatan. Kita bergantung pada pembayaran dari PLN. Kami menghasilkan listrik dan menjualnya kepada PLN. Jika pembayaran tertunda, akan berdampak pada pelaksanaan proposal perdamaian," tegasnya. (*)

 

Sumber: