AMSI Bersama AJI dan Mafindo Petakan Data Hoaks Jelang Pemilu
AMSI Bersama AJI dan Mafindo Petakan Data Hoaks Jelang Pemilu di Hotel El Royale Bandung Provinsi Jawa Barat, Jumat 25 Agustus 2023.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Sementara itu, Project Manager Social Index Binokular, Danu Setio Wihananto memberikan gambaran bahwa hoaks politik mayoritas mengarah pada serangan personal.
Identiknya menyerang para tokoh seperti capres atau cawapres. “Hoaks seputar politik dominan mengarah pada penyerangan atas personal capres, cawapres.” Ungkap Danu Setio Wihananto.
BACA JUGA:Bawaslu Sumatera Selatan dan AMSI Sumsel Sepakat Kolaborasi Cek Fakta Pemilu 2024...
BACA JUGA:AMSI Gelar Worshop Bertajuk New Media dan Politics, Ini Targetnya...
Sedangkan ahli hukum pers, Yosep Adi Prasetyo, hoaks itu erat dengan bisnis dan acapkali diproduksi untuk motif ekonomi. Hoaks terbanyak menurut Yosep adalah hoaks tentang kesehatan.
“Waktu pandemi,banyak sekali hoaks diproduksi. Contohnya kalau mau sehat minum minyak kayu putih. Kalau mau aman dari covid berjemur. Jelas itu tidak akan menyembuhkan. Itu hoaks,” tegas Yosep Adi Prasetyo.
Sekarang menurut Yosep, banyak hoaks mencatut nama dokter Terawan. Ada soal penemuan obat kuat, obat jantung, obat gula darah, dan lain-lain.
Celakanya masyarakat kita yang suka menolong, memudahkan hoaks mudah tersebar, karena didorong motif ingin berbagi informasi tanpa tahu bahwa itu adalah hoaks.
BACA JUGA:AMSI dan MGID Gelar Media ‘Meet Up’, Bahas Strategi Meraih Iklan hingga Kepercayaan Pembaca
BACA JUGA:Raih Penghargaan dari Menteri Kesehatan, Rupanya Ini Kontribusi AMSI...
Dengan begitu, menurut mantan Ketua Dewan Pers ini, tantangan terbesar dari penyebaran hoaks adalah literasi menggunakan media sosial dan sumber informasi.
“Kerja cekfakta saat ini belum menyentuh dark social yang ada di grup-grup aplikasi percakapan dan media sosial. Koalisi perlu mendesak tanggung jawab platform misalnya agar setiap grup percakapan WA baru bisa dibentuk jika ada moderatornya. Perlu menyusun panduan percakapan,” katanya.
Koordinator koalisi cekfakta, Adi Marsiela mengharap AMSI bisa mendorong lebih banyak media angotanya masuk dalam koalisi cekfakta agar amplifikasi kerja tim pemerika fakta lebih luas diakses publik.
“Kalau anggota AMSI ada 456 media, misal ada sepuluh persennya saja itu sudah bagus. Mungkin tidak semua harus produksi debunking atau prebunking karena kemampuan dan jumlah tim tak sama. Keterlibatannya bisa juga dengan mempublikasikan konten yang ada dalam cekfakta.com,” kata Adi.
BACA JUGA:Awas Penipuan Atasnamakan AMSI, Modus Takuti Calon Korban, Ini Kata Ketua Umum AMSI...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: