Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Batas Wilayah Kabupaten Muna Calon Ibukota Provinsi Muna Raya

MUNA, PALPOS.ID – Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, ini batas wilayah Kabupaten Muna calon ibukota Provinsi Muna Raya.

Dimana, luas wilayah Kabupaten Muna 2.057,69 kilometer persegi disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Buton Tengah. Kemudian di sebelah barat berbatasan dengan Selat Muna dan Kabupaten Muna Barat.

Kemudian, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan dan Selat Tiworo. Dan disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara dan Pulau Kajuangi.

Diketahui, jika jumlah penduduk Kabupaten Muna terdiri dari 22 kecamatan 26 kelurahan dan 125 desa ini sebanyak 223.991 jiwa sesuai hasil sensus penduduk BPS tahun 2021 yang lalu. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, 10 Fakta Menarik Kabupaten Muna Calon Ibukota Provinsi Muna Raya

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, 3 Strategi Pengembangan Sektor Perikanan di Kabupaten Bone

Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, 10 fakta menarik Kabupaten Muna calon ibukota Provinsi Muna Raya.

Usulan provinsi baru yaitu Provinsi Muna Raya ini sebenarnya tergolong nekat. Sebab hanya bermodal dua kabupaten saja untuk usul provinsi DOB.

Akan tetapi, karena wilayahnya merupakan wilayah kepulauan dan jarak yang jauh dari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kota Kendari, maka pemekaran provinsi ini masih realistis.

Namun disisi lain, inilah 10 fakta menarik Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara atau Provinsi Sultra, yakni sebagai berikut:

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, 5 Kecamatan Terluas Kabupaten Bone Ibukota Provinsi Bugis Timur

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone Berjarak 174 Kilometer Dari Kota Makassar

1.Keanekaragaman Budaya 

Kabupaten Muna dikenal dengan keberagaman budayanya. Terdapat berbagai suku dan etnis yang tinggal di kabupaten ini, seperti suku Muna, suku Buton, suku Tukangbesi, suku Mori, dan lainnya. Keanekaragaman ini tercermin dalam tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Sumber: