Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibukota Kabupaten Muna Bakal Pindah Dari Kota Raha

Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibukota Kabupaten Muna Bakal Pindah Dari Kota Raha

Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Ibukota Kabupaten Muna Bakal Pindah Dari Kota Raha.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

MUNA, PALPOS.ID – Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, ibukota Kabupaten Muna bakal pindah dari Kota Raha.

Pasalnya, Kabupaten Muna sendiri bakal melakukan pemekaran wilayah dengan membentuk Kota Raha dan Kabupaten Muna Timur.

Makanya, jika usulan Kota DOB Kota Raha, maka secara otomatis ibukota Kabupaten Muna yang selama ini di Kota Raha tentu akan pindah.

Dan rencananya ibukota baru Kabupaten Muna sendiri akan berada di Desa Laloea Kecamatan Tongkuno. Bahkan, sudah disiapkan lahan di calon ibukota baru Kabupaten Muna tersebut.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, 7 Potensi SDA Kabupaten Muna Calon Ibukota Provinsi Muna Raya

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna Penghasil Jambu Mete dan Jagung Nasional

Pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, 10 fakta menarik Kabupaten Muna calon ibukota Provinsi Muna Raya.

Usulan provinsi baru yaitu Provinsi Muna Raya ini sebenarnya tergolong nekat. Sebab hanya bermodal dua kabupaten saja untuk usul provinsi DOB.

Akan tetapi, karena wilayahnya merupakan wilayah kepulauan dan jarak yang jauh dari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kota Kendari, maka pemekaran provinsi ini masih realistis.

Namun disisi lain, inilah 10 fakta menarik Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara atau Provinsi Sultra, yakni sebagai berikut:

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Tarian Khas Kabupaten Bone Yakni Pajoge Angkong

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna Usul Bentuk Kabupaten dan Kota Baru

1.Keanekaragaman Budaya 

Kabupaten Muna dikenal dengan keberagaman budayanya. Terdapat berbagai suku dan etnis yang tinggal di kabupaten ini, seperti suku Muna, suku Buton, suku Tukangbesi, suku Mori, dan lainnya. Keanekaragaman ini tercermin dalam tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: