Latiah Jitupasna Dan R3P Dalam Rangka Penanggulangan Bencana
Peranan pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3P) merupakan bagian tidak terlepaskan dalam fase penanggulangan bencana. Foto:Febi/palpos.id --
MUARA ENIM - Peranan pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3P) merupakan bagian tidak terlepaskan dalam fase penanggulangan bencana.
Oleh kerena itu, BPBD Kabupaten Muara Enim mengelar pelatihan Pembuatan Dokumen Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) dan Rencana Rehabilitasi dan Rekontruksi Pascabencana (R3P), di Ballroom Hotel Grand Zuri Muara Enim, Senin (4/9).
Kegiatan pelatihan tersebut dibuka oleh Asisten I Drs H Emran Tabrani MSi. Turut hadir juga Kapala BPBD Kabupaten Muara Enim, selaku narasumber Medi Herlianto dari Pusdiklat PB BNPB beserta jajaran BPBD Kabupaten Muara Enim.
BACA JUGA:Manfaatkan Barang Bekas Buat Kompresor Portabel
Dalam sambutannya, Asisten I Drs H Emran Tabrani MSi, mengatakan sesuai dengan letak biografi bencana di Kabupaten Muara Enim dapat dikelompokkan kedalam 3 bagian yakni dataran tinggi yang rawan akan bencana tanah longsor sedangkan dataran menengah dan rendah yang notabenenya adalah lahan gambut yang mudah terbakar apa lagi di musim kemarau seperti saat ini sangat rawan sekali akan bencana Karhutla.
Lebih lanjut dirinya mengatakan peranan pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitupasna) dan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana (R3P) merupakan bagian tidak terlepaskan dalam fase penanggulangan bencana.
“Hasil kerja tim Jitupasna dan R3P sangat dibutuhkan sebagai acuan terhadap penyelenggaraan pemulihan pascabencana,” jelasnya.
BACA JUGA:Perkembangan Terbaru : Usulan Pembentukan 5 Provinsi Baru di Pulau Sulawesi, Berikut Potensinya
Tak kalah pentingnya, Emran mengingatkan kepada BPD Muara Enim dan kepada 30 orang peserta pelatihan yang berasal dari OPD lingkup Pemkab Muara Enim pagi itu akan pentingnya pengkajian tim khusus terkait langkah-langkah untuk melakukan tindakan darurat penanggulangan bencana yang mengharuskan adanya langkah konkret secara langsung seperti saat terjadinya bencana yang mengakibatkan jembatan putus atau akses jalan putus.
“Disinilah peran kita semua, Pemda harus memetakan upaya dan langkah yang harus ditempuh, apabila suatu saat terjadi bencana serupa yang memerlukan tindakan sesegera mungkin,”terangnya.
Mengingat pentingnya pembuatan dokumen Jitupasna dan R3P dirinya jufa memberikan apresiasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim atas terselenggaranya pelatihan ini sekaligus berpesan kepada seluruh peserta pelatihan untuk mengikuti jalanya pelatihan dengan bersungguh-sungguh.
“Bila perlu harus ada praktek secara langsung seperti simulasi pembuatan dokumen terkait sekaligus sebagai pelatihan secara langsung bagi seluruh peserta pelatihan Jitupasna& R3P Tahun 2023 ini,”sarannya.(***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: