Fakta Unik Guma ! Senjata Tradisional Suku Kaili di Sulawesi Tengah, Gagangnya Terbuat dari Tulang Manusia

Di era modern, Guma telah menjelma menjadi lebih dari sekadar senjata.

Sekarang, senjata ini sering digunakan sebagai mahar atau mas kawin saat pernikahan, terutama jika pria melamar perempuan dari keluarga raja atau bangsawan Kaili. 

Ini membuktikan bahwa tradisi dan simbolisme Guma masih sangat kuat di Sulawesi Tengah.

Membuat Guma bukanlah pekerjaan yang sederhana. 

Ini membutuhkan keahlian khusus dan serangkaian upacara mistik. Selain itu, proses pembuatannya juga mencakup pengetahuan dasar tentang metalurgi, energi kimia, dan bahkan astronomi. 

Oleh karena itu, kemampuan untuk membuat Guma di masa lalu dianggap sebagai prestasi teknik yang sangat mengesankan.

Budaya dan tradisi Suku Kaili terus hidup dan berkembang melalui Guma. 

Tidak hanya sebagai simbol kekuatan dan keberanian, Guma juga menjadi media pelestarian sejarah dan identitas suku. 

Melalui senjata ini, generasi muda diajarkan tentang nilai-nilai luhur, keberanian, dan arti dari menjadi bagian dari Suku Kaili.

Sebagai bagian dari keragaman budaya Indonesia, Guma adalah lebih dari sekadar senjata; ia adalah pilar identitas, sejarah, dan kebudayaan Suku Kaili dan Sulawesi Tengah sebagai keseluruhan. 

Dalam dunia yang semakin modern, penting untuk tetap mempertahankan dan merayakan warisan budaya ini sebagai bagian dari identitas nasional dan kekayaan budaya Indonesia.***

Sumber: