Wisata Religi ke 5 Masjid yang Sudah Berdiri Ratusan Tahun di Solo
Masjid Agung Surakarta-Foto: Tangkapan Layar-Pinterest
Di sebelah utara masjid terdapat menara setinggi 25 meter yang pada zaman dahulu digunakan untuk adzan.
Masjid Al Wustho memiliki ciri khas adanya markis. Markis semacam gapura pintu utama menuju teras yang dihias dengan kaligrafi.
Selain itu nukilan ayat suci Al-Quran juga menghiasi beberapa bagian masjid, gapura masuk, pintu-pintu dan jendela.
BACA JUGA:Keindahan Wisata Alam yang Menakjubkan di Ujung Utara Sulawesi
2. Masjid Laweyan
Masjid Laweyan termasuk masjid tertua di Kota Solo. Masjid ini sudah ada sebelum Masjid Agung Surakarta.
Masjid ini dibangun pada masa Kerajaan Pajang sekitar tahun 1546.
Nama Laweyan diambil dari nama daerah tempat majid ini berdiri, yakni Jalan Liris, Belukan, Pajang, Laweyan, Kota Surakarta.
Selain nama Masjid Laweyan, masyarakat Solo juga kerap menyebutnya denga nama Masjid Ki Ageng Henis.
Dalam catatan sejarah ada seorang pemuka Agama Hindu bernama Ki Beluk yang membangun pura di pinggir Kabanaran, sungai yang digunakan sebagai lalu lintas perdagangan batik.
BACA JUGA:Eksotisme Laut dan Keindahan Pulau Maratua: Destinasi Wisata Tersembunyi di Kalimantan Timur
Sebagai pemuka agama, Ki Beluk memiliki banyak murid. Ki Beluk berteman dengan Ki Ageng Henis, salah satu penasehat Kerajaan Pajang pada masa Sultan Hadiwijaya.
Ki Beluk dan Ki Ageng Henis sering berdiskusi tentang Agama Islam hingga akhirnya Ki Beluk tertarik untuk memeluk Agama Islam bersama dengan murid-muridnya berkat dakwah Ki Ageng Henis.
Setelah memeluk Agama Islam, Ki Beluk kemudian mewakafkan tempat peribadatan tersebut untuk dijadikan masjid. Konstruksinya yang menyerupai pura menjadi daya tarik masjid ini.
Arsitekturnya unik, ditambah 12 pilar utama dari kayu jati kuno masih kokoh berdiri. Makam Ki Ageng Henis dan kerabat kerajaan berada di kawasan masjid ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: