Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Keberagaman Agama Kota Waingapu Provinsi Sumba Sabu Raijua
Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Keberagaman Agama di Kota Waingapu Calon Provinsi Sumba Sabu Raijua.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
KUPANG, PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Keberagaman Agama di Kota Waingapu Calon Provinsi Sumba Sabu Raijua.
Kota Waingapu yang terletak di Kabupaten Sumba Timur, Indonesia, adalah sebuah kota yang kaya akan budaya dan agama. Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumba Timur tahun 2020 mengungkapkan bahwa masyarakat di kecamatan Kota Waingapu mayoritas memeluk agama Kristen, mencapai 64,47 persen dari total penduduk.
Dalam komunitas Kristen ini, mayoritas adalah Protestan dengan persentase sebanyak 48,31 persen, sedangkan Katolik mencapai 16,16 persen. Hal ini menunjukkan bahwa agama Kristen memiliki pengaruh yang kuat di kota ini.
Selain Kristen, agama Islam juga memiliki pengikut yang signifikan di Kota Waingapu, mencapai 29,22 persen dari total populasi. Bahkan, sekitar 68 persen dari umat Islam di seluruh Kabupaten Sumba Timur berasal atau tinggal di kecamatan ini.
Keberagaman agama di Kota Waingapu mencerminkan toleransi dan kerukunan antarumat beragama, yang menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Tidak hanya agama Kristen dan Islam yang dianut di kota ini, tetapi juga terdapat sejumlah penduduk yang masih memegang teguh kepercayaan Marapu, yaitu sekitar 5,37 persen.
Marapu adalah agama tradisional yang masih dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi di Sumba Timur. Keberagaman ini merupakan salah satu aset budaya yang penting bagi kota dan kabupaten ini.
Sementara itu, pemeluk agama Hindu hanya mencapai 0,94 persen di Kota Waingapu, dan umumnya mereka adalah warga pendatang dari Bali. Ini menunjukkan bahwa keberagaman agama di sini mencerminkan migrasi dan pertukaran budaya antarwilayah di Indonesia.
Selain keberagaman agama, data juga mencatat keragaman pekerjaan penduduk Kota Waingapu. Pada tahun 2020, terdapat berbagai jenis pekerjaan yang dijalankan oleh warga kota ini. Mayoritas penduduk, sebanyak 6.258 orang, adalah petani, mencerminkan pentingnya pertanian dalam mata pencaharian penduduk setempat.
Selanjutnya, terdapat 3.613 orang pedagang yang menciptakan keragaman dalam sektor perdagangan. Selain itu, terdapat 3.064 orang yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, Polisi, dan TNI, menunjukkan peran penting pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja.
Nelayan sebanyak 916 orang, juga memainkan peran penting dalam perekonomian kota ini, mengingat letak geografisnya yang berbatasan dengan laut. Peternak, industri kerajinan, dan berbagai pekerjaan lainnya juga memberikan kontribusi bagi keberagaman ekonomi kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: