Asal Usul Kota Kupang, Kota Paling Tajir di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dijuluki Kota Karang

Asal Usul Kota Kupang, Kota Paling Tajir di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dijuluki Kota Karang

Asal usul nama Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang paling tajir-Foto : Tangkapan Layar Youtube @live informasi-

KUPANG, PALPOS.ID - Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan kota terbesar yang berada di Pulau Timor.

Pulau Timor terbagi menjadi dua negara, dengan bagian Timor Barat menjadi wilayah Indonesia yakni Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sementara bagian lainnya menjadi wilayah negara Timor Leste.

BACA JUGA:Kota Kupang Paling Tajir di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Simak Potensi Tersembunyinya

Kota Kupang terkenal dengan angkutan perkotaannya yang disebut 'bemo' atau mikrolet yang memiliki tampilan unik dengan dekorasi dan musik full bass.

Sehingga sering disebut sebagai diskotek berjalan Kupang.

Selain itu, kota ini juga dikenal dengan tingkat toleransinya yang tinggi, menjadikannya berjuluk 'Kota Kasih', serta dikenal sebagai 'Kota Karang' karena gugusan karangnya.

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Nusa Tenggara Timur, Usulkan 8 Calon Daerah Otonomi Baru, Ini Alasannya

Sejarah penamaan Kupang berasal dari pembangunan pagar batu yang mengelilingi istana kerajaan atas perintah Raja Koen Bissi II atau Koen Am Tuan.

Pagar batu ini terdiri dari empat lapisan batu, dan dalam bahasa Helong, kondisi seperti itu disebut Pan.

Maka, orang-orang yang ingin menemui Raja Koen di tempat tersebut menggunakan istilah Koenpan. Lama kelamaan, istilah ini berubah menjadi Koepang, dan akhirnya menjadi Kupang sesuai dengan ejaan baru.

BACA JUGA:Berjarak 50 Kilometer dari Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Kampung Paling Terisolir di Dunia Ditemukan

Dahulu kala, wilayah Kupang hanya terdiri dari dua kampung tradisional, yaitu Kaisalun dan Kampung Buni Baun, yang dihuni oleh suku Helong dari negeri di seberang laut.

Data sejarah menyebutkan bahwa pulau Timor telah dihuni sejak 13.500 tahun yang lalu oleh sekelompok kecil penduduk yang hidupnya bergantung pada berburu dan mengumpulkan hasil hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: