Kadisdik Ogan Ilir Nilai Sistem Belajar Mengajar Daring Tak Efektif

Kadisdik Ogan Ilir Nilai Sistem Belajar Mengajar Daring Tak Efektif

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Ogan Ilir, Sayadi--

OGANILIR PALPOS.ID - Kabupaten Ogan Ilir menjadi salah satu wilayah yang terdampak Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang cukup parah.

Bahkan, akibat kebakaran lahan kualitas udara di wilayah Ogan Ilir per- 02 Oktober 2023 kemarin yang dirillis DLHK, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) telah berada di level  udara tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Kendati demikian, Pemkab Ogan Ilir memilih untuk mengeluarkan surat edaran dengan menggubah dan memundurkan jam belajar mengajar ke pukul 09.00 wib, mengurangi jam belajar mengajar hingga meniadakan kegiatan belajar mengajar di luar ruangan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Ogan Ilir, Sayadi, mengatakan pihaknya tidak atau belum menerapkan bejalar mengajar secara daring berdasarkan beberapa pertimbangan.

BACA JUGA:Wow, RSUD Sekayu Raih Penghargaan Nasional, Ini Kategorinya...

"Nanti akan kita koordinasikan dengan Bupati terkait hal itu, untuk saat ini rasanya belum cukup  efektif untuk dilakukan daring,"kata Sayadi. Selasa, (03/10)

Alasanya, kata Sayadi karena belum tentu setiap anak mempunyai Hendphone (HP), selain itu belum tentu setiap orang tua mampu untuk membeli pulsa atau kuota untuk melakukan daring disamping juga terkendala jaringan atau sinyal.

"Tidak efektif kata pak bupati di Ogan Ilir untuk dilakukan sistem belajar mengajar daring," tambahnya.

Kabut asap yang dinilai paling pekat dan Paling terdampak diwilayah Ogan Ilir yakni di Kecamatan Pemulutan Induk, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat, Indralaya Utara, Muara kuang dan Rambang Kuang.

BACA JUGA:Kabut Asap Kian Pekat, PT Waskita Sriwijaya Tol Lakukan Tindakan Ini

"Kita Intruksikan kepada guru agar menggunakan masker, siswa juga di pasilitasi masker dan apabila tidak ada masker dimohon kepada setiap puskesmas untuk menyediakan masker," katanya.

Sayadi mengatakan sampai sejauh ini pihaknya juga belum mendapatkan laporan terkait adanaya kasus siswa yang terserang penyakit ISPA atau penyakit pernapasan lainya.

"Untuk jam istirahat tidak ada di luar ruangan. Samapi hari ini belum ada anak-anak terdampak ISPA dan sebagainya," katanya.

Dirinya menghimbau kepada orang tua untuk menjaga anaknya dan jangan membiarkan bermain diluar ruangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: