Kian Tak Terjangkau, Harga Cabai Rawit Merah di OKI Naik Tajam

Kian Tak Terjangkau, Harga Cabai Rawit Merah di OKI Naik Tajam

Santri (40), salah satu penjual cabai rawit merah di Pasar Tradisional Shopping Center Kayuagung, Kabupaten OKI.--

SUMATERA SELATAN, PALPOS.ID - Saat ini untuk mendapatkan cabai rawit merah di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kian tidak terjangkau lantaran harganya naik tajam.

Menurut Santri (40), salah satu penjual cabai rawit merah di Pasar Tradisional Shopping Center Kayuagung. Harga cabai rawit merah sudah mencapai angka Rp80 ribu per kilogram (Kg).

"Sejak sepekan terakhir, harga cabai rawit merah naik secara bertahap setiap harinya. Normalnya per Kg berada di Rp20 ribu, sedangkan hari ini mencapai Rp80 ribu," ungkapnya, Senin (30/10/2023).

BACA JUGA:Didatangi Kapolda Sumsel, KLHK RI Bantu Pemadaman Karhutla di OKI

Ia menambahkan, diantara komoditi cabai lainnya, cabai rawit merah yang mengalami kenaikan paling signifikan.

"Untuk harga cabai setan naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 80 ribu per Kg ; cabai rawit hijau biasa dari Rp 40 ribu menjadi Rp 70 ribu per Kg. Pokoknya harga naik di bulan ini, apalagi seminggu terakhir setiap hari naik," ujarnya.

Sementara dikatakan Santri, untuk jenis komoditi bawang, harga bawang merah naik mencapai Rp24 ribu dari Rp15 ribu per Kg ; bawang putih masih stabil yakni Rp32 per Kg.

BACA JUGA:BNN Tes Urine Pegawai Dinas Pendidikan OKI, Ada Apa Ya?

Terpisah, Ujang (47) penjual lainnya mengatakan, pembeli menjadi sepi semenjak harga mengalami lonjakan kenaikan. Dimana pada hari Senin hingga Jum'at yang biasanya ramai orang ke kalangan pun menjadi sepi.

"Menurut saya kenaikan harga komoditi ini karena musim kemarau yang berlangsung. Lahan petani menjadi kering sehingga gagal panen yang mengakibatkan stok terbatas," tuturnya.

Lina (34), salah satu pembeli menuturkan, meski harga cabai naik secara bertahap, dia tetap mengkonsumsi cabai seperti biasa.

BACA JUGA:Momentum HSP ke-95, Pemkab OKI Apresiasi Belasan Pemuda Berprestasi

"Walau naik, saya tetap tidak mengurangi jumlah konsumsi. Keluarga saya senang makan yang pedas-pedas, jadi kurang sedap kalau tidak ada cabai," imbuhnya.

Terkait kenaikan harga ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten OKI, Alamsyah melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Gria mengemukakan, dia belum memantau harga komoditas sejak seminggu terkahir.

"Saya belum terpantau, yang pasti kita untuk di Pasar Kayuagung biasanya menyuplai dari agen di Jakabaring Palembang. Jika harga di Pasar Palembang tinggi, maka otomatis Pasar Kayuagung juga mengalami kenaikan,"tutupnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: