Keajaiban Keberlanjutan Agama Tolotang di Sulawesi Selatan: Perjalanan Sejarah, Ajaran, dan Tradisi

Keajaiban Keberlanjutan Agama Tolotang di Sulawesi Selatan: Perjalanan Sejarah, Ajaran, dan Tradisi

Menggali Kebudayaan yang Terlupakan: Agama Tolotang di Sulawesi Selatan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SULAWESI SELATAN, PALPOS.ID - Keajaiban Keberlanjutan Agama Tolotang di Sulawesi Selatan: Perjalanan Sejarah, Ajaran, dan Tradisi.

Agama Tolotang yang berasal dari suku Bugis di Sulawesi Selatan, merupakan kepercayaan asli yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. 

Meskipun belum begitu dikenal secara luas, agama ini memiliki sejarah, ajaran, dan tradisi yang unik. 

Meskipun pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama resmi, Tolotang masih bertahan sebagai bentuk kepercayaan lokal.

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Menuju Terwujudnya 3 Provinsi Baru

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan: Wacana dan Usulan Wilayah Baru

Sejarah Agama Tolotang

Pada masa orde lama, sekitar 5000 warga di wilayah Amparita Kabupaten Sidrap menganut agama Tolotang. 

Namun, dikarenakan pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama resmi, agama lokal seperti Tolotang dikategorikan sebagai Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 

Meski demikian, penganut Tolotang enggan disebut sebagai aliran kepercayaan dan memilih bergabung dengan Agama Hindu. Hingga saat ini, kepercayaan ini dikenal dengan nama Hindu Tolotang.

Pendiri dan Ajaran Tolotang

Menurut beberapa literatur, La Panaungi adalah pendiri agama Tolotang. Ajaran Tolotang bersandar pada lima keyakinan utama, termasuk kepercayaan kepada Dewata SeuwaE (Tuhan Yang Maha Esa), hari kiamat, hari kemudian setelah kiamat, penerima wahyu dari Tuhan, dan kepercayaan kepada Lontara sebagai kitab suci. 

BACA JUGA:Dinamika Perikanan Sulawesi Selatan 2019-2021

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan: Tantangan Menuju Kabupaten Luwu Tengah dan Kabupaten Bone Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: