Beredar Video Warga Sukapulih Diduga Tewas Dibunuh, Ini Penjelasan Kapolsek Pedamaran

Beredar Video Warga Sukapulih Diduga Tewas Dibunuh, Ini Penjelasan Kapolsek Pedamaran

Ilustrasi korban pembunuhan-Foto : Antaranews.com-

BORGOL,PALPOS.ID - Sebuah video berdurasi 24 detik yang memperlihatkan seorang pria terbujur kaku di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung beredar di grub wattsapp.

Terlihat dalam video itu, pria yang tampak masih muda dan mengenakkan celana loreng seperti anggota TNI tersebut, terdapat luka di dekat bagian lengan tangan kanannya.

Kendati demikian, apakah juga terdapat luka di bagian tubuh lainnya masih belum diketahui karena segera ditutup dengan kain putih.

Munculnya video ini, muncul juga keterangan yang mengatakan, "Pembunuhan KP Sukapulih" dan "TKP Desa Sukapulih, Kecamatan Pedamaran di KP Deket Amel".

BACA JUGA:Tak Jera Dihukum 10 Tahun Penjara, IRT Residivis Ini Terancam Penjara 20 Tahun, Ini Kasusnya

BACA JUGA:Modus Minta Diantar, Beben Habisi Zukifli Tukang Ojek di Ogan Ilir, Berikut Pengakuannya...

Menyangkut video yang beradar tersebut, Kapolsek Pedamaran, AKP Made Oka menjelaskan, itu bukanlah pembunuhan. Melainkan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan luka.

"Karena kehabisan darah, korban meninggal dunia dalam perjalanan rumah sakit. Kejadiannya, Senin (11/12/2023) pukul 22.00 WIB di pinggir Jalan Lintas," ungkapnya, Selasa (12/12/2023).

Ia menambahkan, korban berinisial ANS (29) dan merupakan warga Desa Sukapulih, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dengan status pekerjaan swasta.

"Peristiwa itu terjadi karena emosi, dimana korban meninggal dunia di rumah sakit Kayuagung saat dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

BACA JUGA:Skandal Aborsi Tragis Mahasiswi di Indralaya, DPN Terancam 10 Tahun Penjara

BACA JUGA:Jual Motor Sewaan, Buruh di OKU Diciduk Polisi

Meski korban mengenakan celana loreng, AKP Made Oka tidak membenarkan yang bersangkutan ialah anggota TNI.

Sementara saat disinggung mengenai kronologis kejadian dan apakah korban mengalami kekerasan karena satu lawan satu atau dikeroyok? dirinya menuturkan, masih dalam pengembangan. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: