Bisnis Media Jangan Hanya Modal Nekat, Buat Konten Berkualitas, Kreatif Bukan Hoaks

Bisnis Media Jangan Hanya Modal Nekat, Buat Konten Berkualitas, Kreatif Bukan Hoaks

Ketua SPS Sumsel, Nurseri Marwah bersama pemateri dan peserta workshop SPS-Dewan Pers #series 34 berfoto bersama.-erika/palpos.id-

PALEMBANG, PALPOS.ID- Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan Dewan Pers menggelar kegiatan Workshop "Mengawal Keberlanjutan Bisnis Media,", Selasa 19 Desember 2023, di Hotel Novotel PALEMBANG.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan serta mendorong kebangkitan good jurnalism dan menjaga keberlanjutan bisnis media di era digital saat ini.

Hadir sebagai pembicara yakni dari Dewan Pers, Atmaji Sapto Anggoro, CEO Solopos Media Grup, Arif Budi Susilo, News Vice Director Tribun Network Domu D Ambarita dan Wapemred IDN Times, Ummi Kalsum. Hadir pula Ketua SPS Sumsel, Nurseri Marwah.

Dalam paparannya, Atmaji Sapto Anggoro menegaskan, di era saat ini untuk membuka bisnis media tidak cukup hanya dengan modal nekat.

BACA JUGA:Xiaomi Rilis Monitor Gaming G27i dengan Refresh Rate Tinggi 165Hz, Harga Sejutaan !

BACA JUGA:Intensitas Hujan Tinggi ! Sejumlah Daerah Terancam Banjir, Ini Yang Dilakukan BPBD

"Sekarang ini buka media online memang mudah. Punya domain, terus buka  media online.

Malah ada yang sebelumnya sopir karena sudah beli domain dan buka media online dia langsung buat namanya jadi Pemred," jelas pria yang akrab disapa Sapto ini.

Dijelaskan Sapto, menjalankan bisnis media saat ini memang tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dilewati. "Karena itu kita harus terus belajar. Apalagi, sekarang era digital.

Kita yang selama ini berkutat di dunia cetak, memang harus mengembangkan bisnis dari segala lini," ungkap pendiri tirto.id ini.

BACA JUGA:Libur Telah Tiba! Yuk Berkunjung Ke Tempat Keindahan Tersembunyi di Jawa Timur: Pesona Air Terjun Bak Niagara

BACA JUGA:3 Bangunan di Palembang Diusulkan Ditetapkan Jadi Cagar Budaya, Salah Satunya Kantor Walikota

Sapto juga menegaskan, sebagai jurnalis kita juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar kepada pembaca.

"Saat ini kan semua orang bisa menjadi pemberi informasi lewat media sosial. Kalau jurnalis nggak bisa, tetap harus cek dan ricek sehingga informasi yang disampaikan benar dan berkualitas," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: